21 Februari 2008

Warga Minta Revisi Peta Korban Lumpur Lapindo

Warga Minta Revisi Peta Korban Lumpur Lapindo

Liputan6.com, Jakarta: Ketua panitia khusus luapan lumpur Sidoarjo dari DPRD Jawa Timur dan warga korban lumpur Lapindo menemui Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di Jakarta, Rabu (20/2). Mereka meminta pemerintah berupaya maksimal untuk menghentikan semburan lumpur dan mengubah atau merevisi peta wilayah dampak semburan lumpur.

Atas permintaan ini, Djoko mengaku masih terus mengkaji dan akan mengusulkan revisi peta tersebut kepada Presiden. Soal rapat Paripurna DPRD, Selasa silam, Pansus dan warga korban lumpur tidak mau menanggapi. Mereka cuma menginginkan ganti rugi atas tanah dan bangunan.

Sementara itu, warga Siring Barat, Porong, Sidoarjo, Jatim, terus menggelar unjuk rasa agar wilayah mereka masuk dalam peta terdampak sehingga bisa mendapat ganti rugi. Berbeda dengan aksi sebelumnya yang memblokade jalan, mereka kemarin menggelar istighosah [baca: Korban Lumpur Lapindo Menggelar Aksi Damai].

Tuntutan serupa juga disampaikan warga Besuki, Kecamatan Jabon. Warga mengaku tak begitu mengerti istilah interpelasi, yang terpenting rumah mereka bisa mendapatkan ganti rugi, Di wilayah Besuki, tercatat sekitar 435 rumah yang dihuni sekitar 700 kepala keluarga yang sudah tergenang lumpur Lapindo. Jarak rumah warga hanya sekitar 700 meter dari tanggul penahan lumpur.(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)

Tidak ada komentar: