22 Februari 2008

Relokasi Tol Tidak Terganggu

Relokasi Tol Tidak Terganggu

Friday, 22 February 2008
Porong - Surya-Meski banyak muncul semburan baru di sekitar kawasan yang bakal menjadi relokasi jalan tol dan infrastruktur di Porong, Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menilai kawasan tersebut masih layak, sehingga belum ada perubahan desain. Penegasan itu disampaikan Deputi Operasional BPLS, Sofyan Hadi dengan menyitir laporan tim Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) yang beberapa waktu lalu melakukan penelitian di sekitar Porong. “Kelayakan atau tidaknya suatu lokasi harus melalui kajian dan penelitian yang mendalam, bukan hanya dari permukaan saja tapi juga dari dalam permukaan,” terang Sofyan.

Ia menambahkan, munculnya fenomena seperti munculnya gelembung gas dari dalam tanah, bukan berarti daerah tersebut tidak dapat digunakan sebagai pembangunan infrastruktur. “Karena masih banyak teknik-teknik yang dapat disiasati untuk mengatasi adanya fenomena alam itu,” lanjutnya.

Sofyan mencontohkan, seperti di daerah rawan tsunami atau rawan gempa, di kawasan itu pembangunan rumah dan permukiman tetap jalan, namun juga harus dilakukan pendekatan secara teknis. “Ada tekniknya untuk membangun rumah di daerah yang rawan gempa itu, pendekatan ini juga berlaku di kawasan lainnya,” tambah Sofyan Hadi.

Kekhawatiran lokasi bakal dibangun infrastruktur pengganti di Porong tidak layak muncul karena ditemukan titik-titik yang memunculkan gelembung gas atau semburan air. Fenomena ini diduga ada kaitannya dengan semburan lumpur dan penurunan permukaan tanah (subsidence) akibat material di dalam tanah keluar.

Menurut perhitungan geologi, daerah aman dari pengaruh subsidence adalah di luar radius 3 km dari pusat semburan lumpur. Karena itu, di dalam perencanaan infrastruktur baru dipilih wilayah di luar radius tersebut. Namun ternyata di daerah itu ditemukan muncul gelembung gas dan semburan air. Tim dari Badan Geologi Kementrian ESDM telah melakukan penelitian di lapangan beberapa waktu lalu.

Wakil Ketua Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Joko Sartono menjelaskan, pihaknya terus melakukan negosiasi kepada warga terkait pembebasan lahan yang bakal digunakan untuk relokasi infrastruktur. “Masih terus kami lakukan nego kepada warga, karena sampai saat ini masalah harga belum ada kesepakatan,” ujarnya. iit

Tidak ada komentar: