05 Februari 2008

Program Relokasi Tetap Diminati

Program Relokasi Tetap Diminati

suarasurabaya.net| Minarak Lapindo Jaya mengklain program relokasi untuk korban lumpur tetap diminati.

ANDI DARUSSALAM Wakil Direktur Utama PT Minarak Lapindo Jaya pada RULLY reporter Suara Surabaya, Jumat (01/02), mengatakan, sekarang sudah 1000 orang korban luapan lumpur yang memilih ikut program relokasi.

Mereka, kata ANDI, diantaranya 800 orang yang sebelumnya sudah dilunasi hingga 100% nilai jual beli ganti rugi, sesudah dihitung termasuk ganti rumah di kawasan Sukodono Sidoarjo.

Kata ANDI, pasca protes warga sejumlah desa, peserta relokasi sekarang ini masih terus berdatangan meski tidak lagi dilunasi hingga 100% di hari persetujuan. Pelunasan baru akan dilakukan sebulan sebelum masa kontrak rumah habis.

Menurut ANDI, jumlah korban lumpur yang tercatat sudah mendaftar program relokasi dipastikan akan terus bertambah. Tambahan 200 orang sejak unjuk rasa kemarin, di luar dugaan dirinya. (kss/tin)

1 komentar:

nh wibowo mengatakan...

Kalo pembayaran silisih ganti rugi bagi warga yang mengambil rumah di KNV diberikan 1 bulan sebelum masa kontrak habis, akan banyak warga yang membatalkan pesanan rumah tersebut.
Bagi sebagian besar warga korban lumpur yang mengambil opsi relokasi (termasuk saya), adalah di karenakan tertarik dengan iming-iming pembayaran selisih/sisa ganti rugi di percepat, yang katanya maximal akan dibayarkan 7 hari setelah PIJB.
Bagi mereka (termasuk saya) dengan dibayarkannya selisih/sisa ganti rugi, otomatis separoh dari masalah kami terselesaikan, kita tinggal menunggu rumah tersebut berdiri.
Kalau selisih/sisa ganti rugi dibayarkan bersamaan dengan pembayaran yang 80% cash, tentunya bagi kami lebih memilih uang cash daripada rumah KNV yang harganya sudah kelewat mahal dan lokasinyapun belum jelas, apalagi kondisi fisik bangunannya belum ada yang tahu.
Jujur aja, bagi kami ini seperti beli kucing dalam karung.. udah harganya mahal, bisa-bisa kalau kurang mujur malah dapat kucing garong.