12 Februari 2008

Akhirnya, Korban Banjir Lumpur di Luar Peta Dapat Bantuan

Akhirnya, Korban Banjir Lumpur di Luar Peta Dapat Bantuan

suarasurabaya.net| Warga korban banjir air bercampur lumpur di Desa Besuki akhirnya mendapat bantuan dari pemerintah. Gubernur Jawa Timur mengalokasikan bantuan Rp200 juta ditambah anggaran dari pos tak terduga Pemkab Sidoarjo sebesar Rp50 juta untuk bantuan uang kebersihan bagi tiap rumah yang terkena genangan lumpur.

MUSLIKH JASSIN Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Pemkab Sidoarjo pada suarasurabaya.net, Senin (11/02) mengatakan pendistribusian uang kebersihan senilai Rp500 ribu untuk tiap rumah ini akan dilakukan setelah pendataan oleh Kecamatan Jabon.

Selain bantuan uang kebersihan, Pemkab Sidoarjo juga akan menanggung makan para warga korban banjir air bercampur lumpur Desa Besuki selama 3 hari untuk 3 kali makan perhari.

“Dalam masa tanggap darurat tiga hari ini, makan warga korban kita tanggung. Selain itu, seratusan lebih pasukan kuning dari Dinas Kebersihan akan dikerahkan untuk membantu membersihkan rumah warga dari lumpur,” ujar dia.

Untuk bantuan makan ini, kata MUSLIKH sudah berlaku hari ini. Namun pantauan suarasurabaya.net di tempat pengungsian jalan tol km 39, siang ini belum semua warga korban menerima bantuan nasi bungkus.

Tenda darurat sebanyak 4 unit juga sudah didirikan untuk menampung mereka yang tak mungkin menempati rumahnya.

Apakah PT Lapindo Brantas Inc juga memberikan bantuan atas musibah banjir air bercampur lumpur itu? MUSLIKH mengatakan tidak ada sama sekali karena wilayah yang terkena banjir lumpur ini berada di luar peta area terdampak yang diatur dalam perpres 14/2007.

Dalam pendataan sementara, ada 498 rumah di 3 dusun Desa Besuki yang terendam air bercampur lumpur. Di Dusun Besuk terdapat 219 KK (883 jiwa),Dusun Babadan sebanyak 89 KK (302 jiwa), dan Dusun Ginonjo sebanyak 150 KK (263 jiwa), sehingga total warga yang menderita akibat banjir air bercampur lumpur ini sebanyak 418 KK (1.448 jiwa).

Tidak ada komentar: