18 Februari 2008

Warga Besuki Kesulitan Makam

Warga Besuki Kesulitan Makam

Friday, 15 February 2008
SIDOARJO - Sungguh malang menimpa keluarga H Rubai, 65, warga Dusun Besuk, Desa Besuki, Kecamatan Jabon. Di saat desanya terendam lumpur Lapindo, lelaki yang sudah beberapa hari dirawat di rumah sakit itu meninggal dunia, Kamis (14/2). Keluarga yang ditinggalkan bingung, karena makam di Fusun Besuk juga ikut terendam lumpur akibat tanggul kolam penampungan lumpur jebol pada Minggu (10/2). Namun setelah berunding dengan perangkat desa, akhirnya jenazah dimakamkan di makam Dusun Babatan, masih di wilayah Desa Besuki.

Mursid, salah satu keluarga almarhum mengatakan, sakitnya paru-paru yang diderita memang sudah lama. Namun bertambah parah setelah mendengar tanggul jebol dan merendam dua dusun, termasuk tempat tinggalnya. Almarhum masuk rumah sakit pagi, pada hari tanggul jebol. “Saat almarhum masuk rumah sakit, tanggul sebenarnya sudah merembes, dan air lumpur makin deras mengalir pada sore hari,” katanya.

Dugaan Mursid, setelah mendengar kabar tanggul jebol, dan merendam rumahnya, sakit almarhum kian parah, hingga kemudian meninggal dunia. Saat hendak dimakamkan, lagi-lagi kesulitan dialami oleh keluarga almarhum. Karena ternyata makam Dusun Besuk masih tergenang olah air lumpur. “Tidak mungkin dimakamkan di makan Dusun Besuk, karena air lumpur masih tinggi,” kata Nono, keluaga almarhum lainnya.

Setelah dilakukan musyawarah antara keluarga dan perangkat Desa Besuki, akhirnya korban di kebumikan di makam dusun tetangga, yakni Dusun Babatan. Padahal makam Dusun Babatan sendiri saat ini lokasinya juga terancam oleh luberan lumpur. “Untung saja tidak hujan. Kalau hujan, air lumpur akan juga menggenangi makam Babatan ini,” tambah Mursid. iit

Tidak ada komentar: