12 Februari 2008

Meski Kecewa, Warga GKLL Tidak Anarkis

Meski Kecewa, Warga GKLL Tidak Anarkis

suarasurabaya.net| Meskipun kecewa dengan hasil kesepakatan antara perwakilan warga dengan PT Minarak Lapindo Jaya dan PT Lapindo Brantas Inc, ratusan warga yang sejak Sabtu (09/02) malam menginap di Gedung DPRD Sidoarjo, pulang dengan tertib tanpa melakukan aksi pengrusakan di sekitar alun-alun Sidoarjo dan Gedung DPRD Sidoarjo.

DJOKO SUPRASTOWO satu diantara perwakilan Gabungan Korban Lumpur Lapindo (GKLL) pada massa usai pertemuan, Senin (11/02), mengatakan ini adalah hasil maksimal yang sudah diraih.

Meskipun tidak sepenuhnya memuaskan ada beberapa hal yang memperlihatkan kemajuan. Namun jika warga korban lumpur masih belum puas, ia menawarkan kepada warga agar perwakilan GKLL dibubarkan saja.

Sementara itu, KHOIRUL HUDA perwakilan warga Jatirejo mengatakan kesepakatan ini setidaknya sudah memperoleh hasil maksimal, seperti janji dari PT Minarak untuk menghentikan kerjasama dengan pihak manapun dan tidak memfasilitasi penawaran rumah pada korban lumpur. Ini juga termasuk membatalkan pelunasan terhadap 971 KK korban lumpur yang dinilai diskriminatif.

“Untuk itu, kita tunggu saja 25 Februari 2008. Bagaimana jawaban Lapindo Brantas. Kita sudah sabar dan mengikuti aturan. Saya berharap warga juga sabar,”kata HUDA.

Ia juga meminta warga tidak melakukan aksi anarkis seperti yang terjadi Sabtu (09/02) lalu, dimana warga korban lumpur bentrok dengan polisi karena ditolak masuk ke dalam wilayah relokasi di daerah Sukodono Sidorjo.

Menanggapi hal ini, ISHADI satu diantara wara Jatirejo pada Suarasurabaya.net, mengaku, sangat kecewa. Ia sudah tidur 2 malam di Gedung DPRD Sidoarjo dan berharap agar kepastian percepatan pembayaran 80% sudah ada hari ini. Namun nyatanya belum. (edy/tin)

Tidak ada komentar: