02 Juli 2008

Kembali, Minarak Serahkan Kunci KNV

Kembali, Minarak Serahkan Kunci KNV

Ditulis Oleh dad

Senin, 30 Juni 2008

Sidoarjo- PT Minarak Lapindo Jaya kembali menyerahkan 23 kunci rumah Kahuripan Nirwana Village (KNV) kepada warga terdampak Lumpur Sidoarjo.

Penyerahan ini merupakan wujud komitmen keluarga besar Bakrie untuk memberikan yang terbaik untuk warga.

"Pesan Ibu Bakrie bahwa kita tak boleh menyia-nyiakan korban lumpur panas. Kita mesti bertanggung jawab. Malam ini merupakan wujud komitmen keluarga besar Bakrie membantu menyelesaikan persoalan lumpur panas," ujar Vice President PT Minarak Lapindo Jaya, Andi Darussalam Tabussalla saat menyampaikan sambutan. Kegiatan serah-terima kunci rumah kepada korban lumpur panas yang bertema "Kunci Barokah Sidoarjo Membangun Himkah Lumpur" disemarakkan dengan tampilan kelompok musik Kiai Kanjeng pimpinan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun).

Dalam acara yang berlangsung dengan nuansa silaturahim ini diikuti oleh pejabat dari Bakrie yakni Iwan Djarot dan Ir Gesang (keduanya petinggi kelompok usaha Bakrie), Wakil Bupati Sidoarjo Saiful Illah, Cak Nun, dan pejabat lainnya, beserta ribuan warga korban terdampak lumpur. Sementara itu, Sekretaris Gabungan Korban Lumpur Lapindo (GKLL), Khoirul Huda, menyatakan, untuk menemukan pola penyelesaian cash and resettlement membutuhkan proses panjang. “Pola penyelesaian korban lumpur panas dengan cara seperti ini telah disetujui sebanyak 2.000 korban Lumpur Sidoarjo dari 3000 warga yang tergabung dalam GKLL,” terang Khoirul Huda.

Memang, antara manajemen PT MLJ dengan GKLL telah tercapai kesepakatan mengenai pola penyelesaian cash and resettlement atas korban lumpur panas.

Dengan pola ini, warga yang rumah dan tanahnya terendam lumpur panas diberikan solusi, jika asset dalam bentuk tanah maka akan diganti tanah, jika bentuknya bangunan maka bisa diganti dengan cash and carry.

“Sebenarnya langkah ini merupakan cash and carry, tapi tinggal menunggu waktu aja, karena warga bisa menjual tanahnya dalam waktu 12 bulan lagi” terang Khoirul Huda.

Tidak ada komentar: