08 Juli 2008

Eks Warga Pagar Rekontrak Pilih Terima 20%

Eks Warga Pagar Rekontrak Pilih Terima 20%

Ditulis Oleh ty
Senin, 07 Juli 2008

Sidoarjo – Setelah sekian lama ngotot bertahan di pengungsian Pasar Baru Porong (PBP), kini 14 kepala keluarga (KK) yang dulunya tergabung dalam Paguyupan Warga Renokenongo Menolak Kontrak (Pagar Rekontrak), akhirnya mau menerima pembayaran 20 persen.

Sebelummya, eks warga Pagar Rekontrak ini juga mendapat uang kontrak selama dua tahun, jadup, dan uang pindahan dari PT Minarak Lapindo Jaya.

Suroso, salah satu tokoh penggagas warga yang ingin keluar dari Pagar Rekontrak mengatakan, diterimanya paket uang kontrak dan pembayaran 20 persen karena tuntutan 100 persen ganti rugi dari Pagar Rekontrak tak bisa terlaksana.

"Dulu awalnya kami ikut menuntut pembayaran 100 persen, tapi tuntutan itu tidak dikabulkan. Kami terus bertahan di PBP, sampai tuntutan Pagar Rekontrak melunak hingga dibayar 50 persen cash dan 50 persen diganti lahan, tapi juga tidak dikabulkan," kata Suroso.

Saat itu tuntutan tidak dikabulkan, karena PT MLJ berpegang dan patuh terhadap Perpres No 14 Tahun 2007 bahwa pembayaran dilakukan cash and carry. Meski tidak dikabulkan, saat itu Suroso dkk tetap ngotot bertahan di PBP, dengan harapannya agar tuntutannya dipenuhi. Namun kenyataannya, PT MLJ tetap berpegang pada Perpres No 14 Tahun 2007.

Senyum gembira terpancar dari bibir korban lumpur yang sudah hampir setahun tinggal di PBP ini setelah menerima menerima pembayaran 20%. Selain itu, mereka juga sudah menerima resettlement berupa rumah di kawasan Kahuripan Nirwana Village (KNV).

"Tinggal menunggu susuk (kembalian uang) setelah menda-pat rumah di KNV," ujar Tawab, salah satu warga Renokenongo yang melakukan IJB di Kantor Minarak.

Disinggung mengenai pembayaran 80 persennya, Suroso dan rekan-rekannya sudah punya gambaran dan akan memilih resettlement. Karena dengan resettlement atau relokasi, dirinya bakal mendapatkan tempat tinggal kembali.

"Kami sudah berencana untuk pilih relokasi. Dan uang 80 persen akan kami rupakan rumah dan tanah di Kahuripan Nirwana Village. Dan jika masih ada uang kembaliannya, akan saya gunakan untuk kebu-tuhan makan dan memper-siapkan kerja," tegasnya.

Terakhir diperbaharui ( Senin, 07 Juli 2008 )

Tidak ada komentar: