15 Februari 2009

Tuntutan Tidak Dipenuhi, Warga Perumtas I Berencana ke Jakarta

Tuntutan Tidak Dipenuhi, Warga Perumtas I Berencana ke Jakarta

suarasurabaya.net| Tuntutan dan aspirasi warga korban Lumpur Lapindo ternyata tidak bisa dipenuhi. Mereka pun berencana ke Jakarta dan mengadukan masalah tersebut ke SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Presiden RI.

Perwakilan warga Perumtas I yang berunding dengan pihak PT Minarak Lapindo Jaya akhirnya keluar dari Gedung Srijaya, Rabu (11/02). Perwakilan tersebut menyampaikan hasil pembicaraan dengan Minarak Lapindo Jaya yang langsung ditemui oleh ANDI DARUSSALAM TABUSALLA Vice President Minarak Lapindo Jaya bahwa tuntutan dan aspirasi warga yang dibawa dari Sidoarjo ternyata tidak bisa dipenuhi.

Dilaporkan RULLY reporter Suara Surabaya, Rabu (11/02), manajemen Minarak Lapindo Jaya menyatakan meskipun ada kesepakatan pada 3 Desember 2008 lalu untuk warga Perumtas I bahwa mereka akan mulai mendapat angusran Rp 30 juta atas sisa 80 persen jual beli ganti rugi.

Namun, kenyataannya hingga sekarang ini manajemen Minarak baru mampu membayar Rp 15 juta saja per bulannya. Itupun tidak bisa berlaku untuk semua warga Perumtas I.

Mendengar hal ini, perwakilan warga yang bicara lewat pengeras suara yang ada di luar gedung Srijaya meminta agar ANDI DARUSSLALAM menyampaikan sendiri hal tersebut. Mereka merebut pengeras suara dan meneriakkan agar ANDI keluar dari Gedung Srijaya lokasi kantor Lapindo Jaya.

Warga pun memaksa masuk ke gedung tapi dihalang-halangi oleh aparat keamanan. Situasi sempat ricuh di halaman luar Gedung Srijaya. Akibatnya, Bundaran Satelit sempat ditutup sementara. Tapi kemudian situasi kembali terkendali dan akses jalan kembali bisa dimanfaatkan pengguna jalan.

KOES SULASSONO Ketua Tim 16 Warga Perumtas I mengatakan warga sebaikanya hari ini pulang. Nantinya akan kembali disusun rencana untuk menuntut dan memperjuangkan aspirasi mereka atas sisa 80 persen jual beli ganti rugi yang sekarang ini prosesnya tersendat.

Kata KOES, warga sendiri akan berangkat ke Jakarta untuk mendesakkan agar proses Rp 30 juta pe bulan angsuran 80 persen bisa kembali lancar. Mereka juga akan mengadukan masalah ini langsung ke Presiden YUDHOYONO yang pada 3 Desember lalu memfasilitasi perundingan dengan warga yang juga dihadiri 3 menteri kabinet Presiden YUDHOYONO.(git)

Teks Foto :
1. Warga Perumtas I saat berunjukrasa di Gedung Srijaya. Mereka berencana akan mengadukan langsung mengenai tuntutan Rp 30 juta per bulan ganti rugi ke Presiden SBY.
2. Setelah pertemuan di Srijaya, pengunjukrasa sempat ribut tidak terima hasil perundingan.
Foto: CAHYA suarasurabaya.net

Tidak ada komentar: