15 Februari 2009

Korban Lumpur Serbu Kantor Minarak, Bundaran Satelit Lumpuh

Korban Lumpur Serbu Kantor Minarak, Bundaran Satelit Lumpuh

suarasurabaya.net| Polisi sempat melakukan penutupan jalan di Bundaran Satelit guna mencegah ribuan pengunjukrasa korban Lumpur Lapindo mendekati Gedung Srijaya di Jl. Mayjen Sungkono, Rabu (11/02). Akibatnya arus lalu lintas dari arah Jl. HR Muhammad tersendat di Bundaran Satelit.

Pantauan suarasurabaya.net, pengunjukrasa sempat berhenti di bundaran Satelit dan menolak untuk berputar menuju arah Ngesong. Akhirnya bundaran Satelit arah ke arah Jl. Mayjen Sungkono ditutup polisi setelah massa menguasai jalur tersebut. Mereka tetap bertahan di depan kantor PT Minarak Lapindo Jaya di Gedung Srijaya.

Tidak berapa lama kemudian, perwakilan massa berjumlah 5 orang diterima masuk menemui ANDI DARUSSALAM TABUSSALA Vice President PT Minarak Lapindo Jaya.

Dilaporkan RULLY reporter Suara Surabaya, perwakilan dari Tim 16 warga Perumtas korban lumpur Lapindo melakukan pembahasan mengenai sisa pembayaran ganti rugi 80% yang dicicil Rp30 juta perbulan. Diantara pengunjukrasa mengatakan tidak seluruh warga korban lumpur menerima apa yang dijanjikan NIRWAN BAKRIE beberapa waktu lalu itu.

ANDI DARUSSALAM TABUSSALLA mengakui ada keterbatasan yang menjadi kendala pihaknya dalam penyaluran ganti rugi tersebut. Diantaranya adalah mengenai kurangnya personel. Pengunjukrasa sendiri tidak menerima alasan yang disampaikan ANDI tersebut, bahkan warga menganggap ini adalah sebuah bentuk penipuan.(edy)

Tidak ada komentar: