07 Agustus 2008

Jalur Relokasi Direncanakan Menjauh Dari Semburan

Jalur Relokasi Direncanakan Menjauh Dari Semburan
Thursday, 07 August 2008
SURABAYA- Munculnya gelembung-gelembung baru di sekitar pusat semburan lumpur diperkirakan membahayakan rute jalur relokasi bersama tol ruas Porong-Gempol, Jalan Raya Porong, dan rel kereta jurusan Surabaya-Malang-Banyuwangi. Karena itu, jalur relokasi bersama akan digeser menjauhi pusat semburan.

Jalur relokasi awal hanya berjarak 2,2 kilometer dari pusat semburan lumpur. Padahal di dekat rute tersebut muncul gelembung-gelembung gas baru yang membahayakan. "Agar jalur relokasi aman, maka rute digese r hingga 8,3 kilometer dari pusat semburan lumpur," ujar Staf Ahli Prasarana Kereta Api Direktorat Jenderal Perkeretaapian M Basiran, Rabu (6/8) di Surabaya.

Konsultan Perkeretaapian sekaligus Pengajar Teknik Sipil Institut Teknologi Surabaya Indrasurya B Mochtar menyatakan, jarak jalur relokasi yang rencananya akan dibuat bersisian antara jalan tol, jalan raya Porong, dan rel kereta terlalu dekat dengan pusat semburan. Pengalihan rute yang lebih jauh dari pusat semburan harus dilakukan karena jalur ter sebut merupakan jalur transportasi vital.

Menurut Basiran, total panjang jalur relokasi lama sekitar 18 kilometer, sedangkan panjang jalur relokasi baru sekitar 24 kilometer. Namun demikian, jarak tempuh jalur baru diperkirakan hanya sekitar setengah jam untuk kereta biasa dan 10 menit untuk kereta cepat.

"Kami mulai membahas rencana ini dan segera meminta izin dari gubernur Jawa Timur. Untuk sementara, pembangunan jalur relokasi baru mencapai 3,8 kilometer dari arah Stasiun Sidoarjo menuju Stasiun Tulangan," jelas Basiran.

Di sepanjang rute baru tersebut akan dibangun dua stasiun baru, yaitu Stasiun Tanggulangin Baru dan Stasiun Porong Baru. Rute relokasi baru ini menuju Stasiun Tulangan kemudian belok kiri hingga akhirnya sampai di Stasiun Gunung Gangsir.

Berdasarkan rencana awal, jalan tol ruas Porong-Gempol, Jalan Raya Porong, dan rel kereta jurusan Surabaya-Malang- Banyuwangi yang baru akan dibuat bersisian. Jalan tol diapit dua ruas jalan raya, sedangkan rel kereta di sisi paling barat.

Ketiga infrastruktur akan dibangun sekitar 5 kilometer dari posisi saat ini. Pembangunan infrastruktur baru di lahan seluas 1,24 juta meter persegi (lebar 120 meter dan panjang 10,35 kilometer) membutuhkan biaya lebih dari Rp 2 triliun (Kompas, 9 Februari 2007).

Namun, menurut Basiran, dalam rencana relokasi rute baru, wacana untuk mensinergikan antara jalan tol ruas Porong-Gempol, Jalan Raya Porong, dan rel kereta belum ada. "Karakter ketiga moda transportasi ini berbeda. Kami masih akan memikirkan alternatif lainnya," ungkapnya.

Aloysius Budi Kurniawan/kompas

Tidak ada komentar: