25 Agustus 2008

Harus Kemana Lumpur Dibuang ?

Harus Kemana Lumpur Dibuang ?
Ditulis Oleh ttk
Senin, 25 Agustus 2008

Sidoarjo, Debit lumpur yang keluar dari Pusat semburan 100 ribu m3/hari membuat BPLS kebingung untuk mengalirkan lumpur, Apalagi setelah pipa pengaliran lumpur ditutup oleh warga.

Kini lumpur dialirkan ke kolam penampungan disebelah utara. Namun, pengaliran lumpur ke utara dianggap berbahaya sebab daya tampung kolam terbatas. Humas BPLS Ahmad Zulkaenaen mengakui bahwa kolam dikawasan tersebut sudah penuh dan berbatasan dengan rumah warga. Disisi utara tersebut ada empat kolampenampungan lumpur antara lain kolam Ketapang, Siring, Tas 1 dan Glagaharum yang masing-masing sudah terisi penuh. Dengan keluasan kolam penampungan 110 H, Zulkarnaen memperkirakan daya tampung kolam hanya 21 hari-an.

Idealnya pada musim penghujan nanti lumpur dialirkan ke Kali Porong, sebab saat itu aliran kali tersebut deras sehingga lumpur mudah hanyut besama air. Kenyataannya di musim kemarau ini, pembuangan ke kali Porong makin sulit. Pasalnya aliran kali kecil jadi susah menhanyutkan lumpur, sebaliknya dialirkan ke kolam penampungan sudah mendekati penuh.

“Permukaan lumpur pada tanggul rata-rata 1 meteran jadi mepet bibir tanggul,” terang Achmad zulkarnaen, Humas BPLS.

Lanjut, zukarnaen menjelaskan masiih ada alternatif yang bisa dilakukan. Yaitu pengaliran lumpur ke kawasan Renokenonggo memiliki 70 hektar. Namun tanggul disana belum terbangun sepenuhnya. Penyebanya masih banyak warga yang belum menerima ganti rugi dari PT. Lapindo .

Untuk itu pihaknya meminta PT. Lapindo segera menyelesaikan jua beli warga, jika jual beli sudah terbayar maka warga bisa pindah dan pengerjaan tanggul bisa segera dilakukan.

“Semua ini demi kepentingan dan keselamatan bersama,” tutur Achmad zulkarnaen.


Tidak ada komentar: