29 Agustus 2008

Dampak Pembuangan Lumpur Lapindo Kali Porong Memprihatinkan

Dampak Pembuangan Lumpur Lapindo Kali Porong Memprihatinkan

Thursday, 28 August 2008
Sidoarjo - Surya-Kondisi Kali Porong kini sangat memprihatinkan dan dangkal, akibat adanya endapan lumpur yang diakibatkan pembuangan lumpur panas Lapindo selama ini. Ironisnya, BPLS malah belum bisa menarget kapan normalisasi Kali Porong dapat diselesaikan.
“Kalau untuk target kapan selesainya, tidak bisa ditarget. Sebab bencana lumpur panas ini, penanganannya lain dengan bencana lainnya,” terang Deputi Bidang Infrastruktur BPLS Ir Karyadi Dip HE, usai meninjau kondisi Kali Porong, Rabu (27/8).

Yang hanya bisa dilakukan BPLS, kata Karyadi, melakukan pengerukan endapan lumpur di Kali Porong yang selanjutnya ditampung di spoil bank (tempat penampungan) berupa lahan tambak yang tidak produktif di sepanjang Kali Porong.

Dampak lain terjadinya pendangkalan Kali Porong, langsung dirasakan Abdul Wahab, 45, warga Desa Tanjungsari Kecamatan Jabon, Pemilik perahu tambang yang setiap hari melayani rute melintasi Kali Porong mengaku, sejak terjadinya endapan pendapatannya menurun drastis.

Bahkan untuk bisa bekerja, ia terpaksa harus menunggu air pasang karena saat air surut, perahunya pasti kandas di endapan lumpur. “Pendapatan saya anjlok sampai 50 persen,” ujar pria yang sudah 20 tahun menjadi tukang tambang.

Selain Karyadi, pejabat BPLS yang ikut menyusuri Kali Porong adalah Kepala BPLS Sunarso, Wakil Kepala Dr Ir Hardi Prasetyo, Sekretaris Utama Ir Adi Sarwoko dan Deputi Bidang Sosial Ir Sutjahjono Soejitno.
Dengan menggunakan perahu, rombongan juga melihat persiapan spoil bank yang berada di muara Kali Porong. Rencananya endapan lumpur panas yang sudah terbawa arus Kali Porong hingga muara itu, akan dikeruk dan ditampung pada sebuah pulau yang berada di muara Kali Porong.
Dari lima eskaponton, dan dua kapal keruk yang kini beroperasi melakukan normalisasi di Kali Porong, diharapkan sebelum datangnya musim hujan sudah selesai melakukan pengerukan dan mengalirkan lumpur ke laut. “Mudah-mudahan bisa selesai sebelum musim hujan,” ujar Karyadi. iit

Tidak ada komentar: