22 November 2008

Seminggu, 2 Plengsengan Ambrol, Berumur Setahun dan Baru Disidak

Seminggu, 2 Plengsengan Ambrol, Berumur Setahun dan Baru Disidak

Saturday, 22 November 2008
SIDOARJO-SURYA-Pembangunan plengsengan di Kabupaten Sidoarjo terkesan main-main. Dalam waktu sepekan ada dua proyek plengsengan ambrol. Yakni plengsengan Desa Durung Bedug, Kecamatan Candi dan plengsengan sungai Desa Boro, Kecamatan Tangulangin. Plengsengan Durung Bedug didanai APBD senilai Rp 1 miliar itu dikerjakan PT Semangat Joyoboyo dengan konsultan pengawas CV Mitra Academia Engineering sudah tidak beberupa lagi. Batu sungai yang dipakai sebagai bahan material tenggelam sepanjang 10 meter. Padahal sebulan sebelum ambrol, proyek itu sempat diinspeksi Ketua DPRD Sidoarjo Arly Fauzi.

Dari informasi yang diperoleh di lapangan, plengsengan itu ambrol diduga pondasinya kurang dalam. Bahkan warga meyakini pondasi tidak diberi penyangga (trucuk) supaya tanah di bagian bawah tidak bergerak. “Seingat saya pondasi plengsengan tidak dipasangi gedhek untuk menahan tanah,” ungkap Huda warga Durung Bedug, Jumat (21/11).

Berbeda dengan plengsengan Desa Boro, ambrolnya sepanjang lima meter. Proyek itu baru berusia setahun. Menariknya lagi bangunan yang ambrol tepat berada di belakang toko milik Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo Sungkono.

Dari pantauan Surya, sekilas plengsengan berdiri kokoh lantaran menggunakan material batu kali. Namun setelah dicermati plengesengan yang baru dibangun dengan ketinggian satu meter itu ternyata bertumpu pada bangunan lama yang sudah mulai rapuh. “Sudah seminggu plengsengan Boro ambrol. Sampai sekarang dibiarkan tidak terurus,” tutur Ahyat, salah seorang warga saat mengamati plengsengan itu.

Ambrolnya plengsengan Boro dibenarkan anggota dewan Sungkono. Menurutnya hal itu akibat pengerukan sungai yang mengakibatkan posisi bantalan plengsengan menggantung. “Karena tidak kuat menahan konstruksi akhirnya ambrol,” ucapnya.

Atas ambrolnya dua plengsengan itu, pihak PU Bina Marga mengaku masih belum mengetahuinya. Untuk plengsengan Boro, Humas PU Pengairan Saiful Hosen berjanji akan mengecek ke lokasi.
Sedangkan Kadis PU Bina Marga Bambang Joelianto menjelaskan proyek plengsengan Desa Durung Bedug belum diserahkan ke Pemkab sehingga harus diperbaiki pihak kontraktor.

“Posisi tanah di bagian timur kan lebih rendah dari pada bagian yang di plengseng. Begitu tanah turun. Otomatis plengsengan bagian atas ikut turun dan pondasinya masih stabil,” ujarnya. mif


Sementara Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo Tito Pradopo sempat tidak percaya jika baru setahun dibangun sudah ambrol. “Dalam waktu dekat akan kami cek karena uang yang dipakai membangun adalah dana APBD,” jelasnya. mif

Tidak ada komentar: