20 November 2008

Pemilik KPR Mulai Terkena Dampak Krisis Ekonomi

Pemilik KPR Mulai Terkena Dampak Krisis Ekonomi

Liputan6.com, Jakarta: Bank Indonesia beberapa waktu lalu menaikkan suku bunga Bank Indonesia 9,5 persen. Keputusan ini diambil untuk menahan rupiah karena krisis keuangan global. Namun kebijakan ini bukan tanpa risiko karena perbankan juga mulai menyesuaikan bunga kredit, seperti kredit pemilikan rumah dan kredit usaha mikro.

Pada akhirnya beban masyarakat makin berat. Rinto, salah seorang warga yang tinggal di kawasan Depok, Jawa Barat, misalnya. Ia kini harus menghitung ulang pengeluaran yang dirasa tambah besar. Tahun pertama ia dijanjikan bunga kreditnya tetap. Namun tahun ini ia cukup kaget ketika penyesuaian bunga yang harus dibayar pada cicilan ke depan cukup besar.

Perbankan memang tidak bisa berbuat banyak ketika BI menaikkan SBI. Sebagai dampaknya, perbankan juga harus menyesuaikan bunga kredit. Bila tidak, perbankan akan rugi karena suku bunga deposito juga ikut naik.

Inilah dampak krisis keuangan global yang mulai menyentuh kehidupan masyarakat. Bukan hanya bunga KPR yang terus naik, kredit usaha seperti usaha kecil juga melonjak. Tentu ini mempersempit ruang gerak usaha kecil. Bagi perbankan, potensi gagal bayar akan makin besar karena kenaikan bunga kredit tidak diikuti kenaikan penghasilan masyarakat.(YNI/Ido Sitompul dan Eko Purwanto)

Tidak ada komentar: