20 November 2008

Tanggul Cuma 'Dikanibal', Ancaman Jebol Masih Hantui Warga

Tanggul Cuma 'Dikanibal', Ancaman Jebol Masih Hantui Warga

Thursday, 20 November 2008
SIDOARJO-SURYA-Masyarakat Desa Glagah Arum dan sekitarnya masih dihantui dengan jebolnya tanggul di kolam penampungan air Reno Kenongo. Pasalnya, penutupan tanggul yang jebol dari hasil kanibal. Artinya tanggul jebol diurug dengan sirtu dari sisi tanggul di sebelah timur yang tidak terpakai. Akibatnya tanggul Reno Kenongo menjadi menipis tidak seperti sebelumnya yang lebarnya sekitar 10 meter.

Eskavator yang bekerja di tanggul Reno Kenongo kelihatan sibuk menutup air yang sudah mencapai bibir tanggul. Tinggi tanggul yang membentang dari selatan ke utara itu sekitar 1 meter dan lebarnya 2 meter. Tanggul baru yang dipakai menutup itu jika hujan terus menerus mengguyur Porong diperkirakan akan jebol lagi, karena debit air yang ada di dalam kolam penampungan sangat banyak.

Bahkan Selasa malam sempat ada perselisihan antara warga Glagah Arum dan sekitarnya dengan beberapa orang yang melarang pembangunan tanggul. Tenda yang dipakai warga yang melarang pembangunan tanggul dibongkar. Selain itu, tersebar informasi jika warga yang ada di sebelah timur Glagah Arum akan berkumpul di tanggul Reno Kenongo. Mereka merasa dirugikan karena daerahnya kemasukan air akibat jebolnya tanggul itu. Hingga siang kemarin, warga tidak ada yang datang ke tanggul.

Staf Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Akhmad Kusairi menjelaskan, ini murni kesalahan Lapindo. Karena sejak sepekan lalu sudah diingatkan agar membuang lumpur panas ke selatan supaya bisa mengalir ke Sungai Porong yang kini debitnya besar. Namun Lapindo justru membuang lumpur ke utara.
“Malah di dalam tanggul dipasang tujuh unit over flow dengan ukuran besar untuk pembuangan ke utara,” ujar Ari, sapaan akrab Akhmad Kusairi.mif

Tidak ada komentar: