12 November 2008

Dana Tak Cair, Warga Mengadu

Dana Tak Cair, Warga Mengadu

Friday, 07 November 2008
SIDOARJO-SURYA-Korban semburan lumpur panas Sidoarjo yang tergabung dalam Paguyuban Warga Korban Lumpur Lapindo (Pager Rekorlap) mendatangi Bupati Sidoarjo Win Hendrarso, Kamis (6/11). Mereka menanyakan hak uang muka ganti rugi sebesar 20 persen yang hingga kini belum dibayar PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ).

“Ikatan jual beli sudah diteken dua bulan lalu tapi rekening kami masih kosong,” ungkap Sunarto, salah seorang juru bicara warga dihadapan Bupati Win, Jalaludin Alham (Wakil Ketua DPRD), Ahmad Zulkarnaen (BPLS) dan Sabastian Djafar (pihak PT MLJ).

Warga mendesak kepastian jadwal pembayaran 20 persen. Mereka tidak peduli dengan krisis keuangan Bakrie Grup. Lantaran sudah 2,5 tahun hidup menderita di tenda penampungan. “Bakrie yang seharusnya peduli dengan penderitaan kami selama ini,” ketus Sunarto.

Perwakilan PT MLJ Sabastian Djafar mengatakan krisis global memaksa Bakrie menjual sejumlah anak perusahaan ke pihak lain. “Komitmen tetap akan diselesaikan,hanya saja perlu ada penjadwalan ulang,” usul Sabastian.

Sementara itu Humas BPLS Zulkarnaen mengatakan, kondisi tersebut sudah dilakukan langkah-langkah yang dilakukan oleh Dewan Pengarah BPLS. Saat ini, Dewan Pengarah yang dipegang Menteri PU Djoko Kirmanto sudah menyampaikan kondisi itu ke Presiden RI.

Bupati Win menambahkan PT MLJ sudah mengirim surat ke Dewan Pengarah perihal kesulitan keuangan. Harapannya pemerintah melalui BPLS memberikan dana talangan lebih dahulu kepada 800 warga korban lumpur Rekorlap. “Dewan Pengarah sudah mengajukan dana talangan untuk 20 persen ganti rugi sebesar Rp 50 miliar kepada Presiden RI,” tukasnya. mif

Tidak ada komentar: