08 November 2008

Hasil Voting Forum AAPG Tidak Logis

Tri Moelya : Hasil Voting Forum AAPG Tidak Logis
Ditulis Oleh ttk
Kamis, 06 November 2008

Surabaya,Hasil forum American Asso­ciation of Petroleum Geologist (AAPG) Conference 2008 di Cape Town, Afrika Selatan akhir Oktober lalu yang menyimpulkan bahwa kasus lumpur Lapindo di Sidoarjo Jatim karena kesalahan pengeboran disesalkan beberapa pihak di antaranya pengacara senior Trimoelja D. Soerjadi.

Menurut dia, forum ilmiah tidak bisa langsung diselesaikan dengan pengambilan keputusan, tapi hanya sekadar berdiskusi dan tukar pendapat.

"Memang dalam tukar penda­pat selalu ada pro dan kontra, tetapi kebenaran tidak bisa dilakukan dengan voting. Ini aneh, sebab tidak pernah ada hal semacam itu dan merupakan langkah yang salah," ujarnya, Kamis (6/11) siang tadi.

ImageKarena itulah, pihaknya mengaku menyayangkan dengan terjadinya voting dan menuduh bahwa penyebab terjadinya lumpur Sidoarjo adalah kesala­han Lapindo. Bahkan, lanjut dia, keputusan tersebut bisa bisa menjadi tanda tanya, ada apa di balik keputusan itu? "Tidak ada dalam suatu forum ilmiah yang ditutup dengan vot­ing. Selain itu, didalam pertemuan ilmiah tidak pernah ada kesatuan pendapat. Tapi tidak berarti suara mayoritas bisa dijadikan dasar sebuah kebe­naran. Jadi itu namanya tidak logis," papar pengacara berusia 69 tahun tersebut.

Sementara itu, juru bicara PT. Minarak Lapindo Jaya, Sunaryo Suradi juga menyesalkan adanya voting dalam pertemuan tersebut. Kata dia, bukan merupakan tempatnya sebuah forum ilmiah diputuskan dengan pengambilan suara terbanyak untuk menentukan sesuatu. "Apalagi sebelumnya dijadwal konf erensi tidak ada agenda voting.Kok bisa langsung diputuskan. Inikan sudah bisa dikatakan menyalahi," tukasnya.

la juga menambahkan, pe­ngambilan suara terbanyak lazimnya dijadikan sebagai alat politik dan bukan sebuah kepu­tusan ilmiah. Disamping itu, pembuktian hasil sebuah forum ilmiah hanya dilakukan melalui kata ilmiah bukan lantas mengambil voting mendapatkan hasil. "Ini tidak bisa dijadikan dasar untuk memvonis Lapindo bersalah dan harus dibuktikan dengan cara ilmiah," jelasnya.

Sekedar diketahui, kesimpulan itu diambil setelah peserta konferensi menggelar voting, dimana 42 geologi setuju semburan akibat pengeboran, 3 lainnya menyebutkan karena gempa yogyakarta, dan 13 ge­ologi setuju karena pengeborsn dan gempa yogyakarta. Sedangkan 16 pakar geologi lain belum menyimpulkannya.

Di kutip : Surabaya Post

Tidak ada komentar: