11 Desember 2007

Opsi Relokasi Permanen Korban Lumpur Dibayangi Calo Tanah

09/10/2006 14:08 WIB
Opsi Relokasi Permanen Korban Lumpur Dibayangi Calo Tanah

Budi Sugiharto - detikcom
Sidoarjo - Masyarakat korban lumpur Lapindo Brantas Inc diingatkan untuk mewaspadai munculnya praktik calo lahan, menyusul rencana opsi relokasi permanen atau resettlement yang menempati lahan seluas 400 hektar. Sebab dikhawatirkan ulah calo itu bisa merugikan semua pihak, khususnya masyarakat.

"Laporan yang masuk ternyata sudah banyak calo yang mencoba membujuk rayu warga. Bahkan kabarnya sudah ada yang menguasai lahan yang akan digunakan untuk relokasi nanti," ungkap Bupati Win Hendrarso di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Senin (9/10/2006).

Meski Win masih menolak menyebut lokasi relokasi permanen secara pasti, namun ia tak menampik jika lahan yang menjadi incaran calo antara lain berada di sekitar wilayah Kecamatan Krembung, Krian, Candi hingga Wonoayu. "Lokasi untuk relokasi masih belum bisa disebutkan," elak Win.

Untuk menangkal percaloan, Win memerintahkan kepada seluruh perangkat desa hingga kecamatan saling berkoordinasi. Begitu pula warga yang memiliki lahan juga diminta lebih memperhatikan kepentingan yang lebih besar. "Jual beli nanti akan dilakukan langsung dengan pemilik, tidak melalui perantara," tegas Win.

Saat ini rencana relokasi permanen sendiri masih belum tuntas, sebab untuk mewujudkan opsi ini, kata Win, harus mendapat masukan dari warga yang memang nantinya akan menempati.

Dalam pemaparan Timnas Penanggulangan Semburan Lumpur Lapindo terkait relokasi permanen, lanjut Win, memang cukup menjanjikan, karena akan dibangun pemukiman baru yang relatif mewah dan modern dengan lingkungan lebih sehat dibanding daerah asal sebelumnya.

Lahan seluas 400 hektar itu nantinya akan dibagi sesuai peruntukannya. Antara lain 280 hektar areal persawahan, 75 hektar pemukiman yang menampung 3.000 unit rumah. Sedangkan 45 hektar sisanya dimanfaatkan untuk fasilitas umum, yang menurut Win, lebih mewah, seperti halnya fasilitas yang ada di perumahan real estate.

Semua fasilitas yang akan dibangun antara lain gedung sekolah SD, SMP, SMA, pondok pesantren, kantor kelurahan/balai desa, kantor kepolisian sektor (polsek), koramil, lapangan olahraga, gedung serba guna, taman bermain, puskesmas, rumah sakit, dll.

"Semua tentang konsep relokasi permanen ini sudah kita sosialisasikan kepada warga. Nantinya wargalah yang menentukan, apakah setuju atau ada pilihan lain. Sebab aspirasi warga sangat menentukan," katanya. ( gik / sss )

Tidak ada komentar: