01 Desember 2007

Desember Kahuripan Nirwana Village mulai digarap

Desember , KNV mulai digarap
Ditulis Oleh dad
Sabtu, 24 November 2007

Sidoarjo- Pembayaran uang mulka 20 persen terhadap asset korban terdampak Lumpur hampir tuntas, Minarak Lapindo Jaya tetap berkomitmen bertanggung jawab melanjutkan sisa pembayaran 80 persen satu bulan sebelum masa kontrak habis. “ pembayaran akan tetap dilakukan sesuai Perpres 14/2007 yang berlaku,” terang Bambang Prasetyo Widodo, Direktur Operasional PT. MLJ waktu lalu, meski demikian pihaknya akan memberikan solusi alternatif kepada warga untuk mendaptakan kehidupan yang layak yaitu dengan tawaran relokasi Sistem Relokasi dengan membangun layaknya Regency, nantinya tidak dikhususukan untuk warga terdampak Lumpur saja melainkan bagi semua warga yang tertarik untuk menghuni di kawasan Kahuripan Nirwana Vilage (KNV) ini. “ kita layaknya Developer yang lainnya yang menawarkan tempat hunian, jika ada warga korban terdampak Lumpur menginginkan ya kami persilakan,” terang Andi darusallam tabusalla, saat jumpa Pers di Sidoarjo, (25/11.2007). berdirinya KNV ini nanti sebagai solusi untuk warga yang kebingungan mencari tempat tinggal setelah mendapatkan sisa pembayaran 80 persen, setelah asetnya terkena luapan Lumpur Sidoarjo, “ kita jamin jika mereka tinggal di sana akan kehidupan yang lebih baik,” terang Andi. Andi menambahkan jika MLJ tidak akan melakukan pemotongan atau apapun terkait jual beli dengan pihak korban terdampak Lumpur, “ jika mereka punya rumah tipe 60 maka akan kita akan tawarkan tipe 54 maka sisanya akan kita kembalikan secara tunai,” terang Andi. Regency yang akan dibangun WAR (wahana Artha Raya) ini akan mendirikan bebrapa tipe rumah diantaranya, tipe 36/90 sebanyak 4000 unit, 54/105 sebanyak 800 unit dan tipe 70/150 sebanyak 200 sehingga unit Rumah yang nantinya akan dubangun sebanyak 5000 unit. Selain itu KNV akan memberikan Fasilitas-fasilitas yang komplit, dari Balai desa RW sampai Club House, “ kita memberikan fasilitas yang lengkap dan warga yang menempati tidaka akan rugi,” terang Andi darusallam Tabusalla. KNV yang berada di Desa Sukodono rencananya akan dibangun pada bulann Desember, “ minggu ke dua bulan Desember akan dilakukan kotrak perjanjian antara WAR dengan MLJ, minggu ke tiga mulai dikerjakan dsengan alat-alat berat,” ujarnya. Sedangkan untuk tahap penyelesaian, Andi mengatakan pada bulan Mei nanti warga sudah pasti bias meninggalinya, “ bulan Mei adalah akhir masa kontrak warga terdampak habis, jika mereka sudah memboking maka bias ditinggali,” tambahnya.












1500 warga TAS tertarik Relokasi
Ditulis Oleh dad
Sabtu, 24 November 2007

Sidoarjo- Ujung-ujungya mencari tempat tinggal itulah yang diinginkan oleh warga TAS (Tanggul Angin sejahtera) setelah mendapatkan pembayaran jual beli, Dan Relokasi yang ditawarkan Minarak lapindo Jaya adalah solusi tepat untuk mendapatkannya. “ Warga masih bingung mendapatkan hunian baru setelah mendapatkan uang pembayaran dari MLJ,” terang Agustinus Sixon, perwakilan warga TAS yang hadir pada Jumpa Pers di juanda, Sidoarjo. Menurut Agus sudah sekitar 1500 warga TAS 1 yang berminat untuk relokasi yang ditawarkan oleh PT.MLJ, mereka tertarik Karena ingin mendapatkan kehidupan yang layak seperti waktu tinggal di perumahan sebelumnya. “ Permintaan warga pasti ujung-ujungnya mencari tempat tinggal baru,” teraang Agus, Dia meyakini peminat akan semakin banyak setelah melihat langsung maket pada bulan Desember nanti. Maket KNV (kahuripan Nirvana Vilage) rencananya akan di launching pada pertengahan bulan Desember nanti, saat ini pembuatan maket masih berjalan 90 persen dan baru bias dilaunching sekitar 2 minggu lagi.

Minarak Bangun 6.030 Rumah Hunian di Lahan 200 Ha
Ditulis Oleh riz
Senin, 26 November 2007

Kabar gembira bagi warga korban lumpur PT Lapindo Brantas Inc. bahwa dalam waktu dekat PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) akan membangun kawasan pemukiman yang diprioritaskan untuk korban lumpur. Hal tersebut dibuktikan dengan setidaknya PT MLJ sudah membeli lahan 200 hektare di kawasan Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.
Tidak hanya lahan 200 hektare yang dbeli, namun juga mencapai 6.030 unit rumah beragam tipe, terdiri atas 4.719 unit tipe 36/90, sebanyak 931 unit tipe 54/105 dan 380 unit tipe 70/150. Menurut skenario awal, rumah akan dibangun diatas lahan seluas lebih dari 500 ribu m2. Wakil Direktur PT MLJ, Andi Darussalam Tabusalla mengatakan, lahan yang sudah dibooking Minarak itu milik PT Wahana Arta Raya (WAR). Penandatanganan MoU terkait dengan proses jual beli tanah tersebut bakal di lakukan pada minggu kedua bulan Desembar mendatang. "Selanjutnnya, kami bersama WAR akan membangun dan mengelola sebuah real estate yang terdiri atas kawasan perumahan, industri dan UKM," tutur Andi Darussalam di Sidoarjo
Kawasan ini pula nantinya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum dan sosial, antara lain mushala, sarana olahraga, masjid, sekolah, pondok pesantren, puskesmas, balai RW, pos jaga, hingga club house. "Kami membeli lahan dari PT WAR yang akan dipakai untuk murni kepentingan bisnis. namu kita prioritaskan bagi warga korban luapan lumpur yang berminat. dengan begitu warga tidak akan menyia-nyiakan sisa pembayaran 80% karena akan mendapatkan rumah," ujar Andi Darussalam
Andi Darussalam menambahkan bahwa dengan skema pembayaran ganti rugi yang ditawarkan MInarak tersebut, warga korban lumpur Lapindo akan banyak mendapatkan keuntungan. Pertama, mereka tidak perlu lagi sangsi dengan kepastian pembayaran sisa ganti rugi 80%. Kedua, uang muka ganti rugi 20% yang sudah mereka terima tidak diperhitungkan sebagai kompensasi nilai rumah. Ketiga, mereka akan mendapatkan rumah pengganti sekaligus sertifikat rumah pengganti tersebut. "Warga korban lumpur Lapindo yang berminat akan kami proses kepemilikan rumahnya saat ini juga." tegas Andi Darussalam



Dua Desember MLJ ajak jalan jalan
Ditulis Oleh dad
Selasa, 27 November 2007

Sidoarjo- Untuk menjawab keraguan warga korban terdampak lumpur Sidoarjo terkait Relokasi belum tahunya bentuk dan tempat relokasi, MLJ (Minarak Lapindo Jaya) akan mengajak semua pihak mengobservasi ke daerah yang akan digunakan untuk Relokasi pada tanggal Dua Desember nanti
“ kita akan menyediakan bebrapa bus bagi siapa saja yang ingin melihat lokasi Kahuripan Nirwana Vilage (KNV),” terang Vice Presiden MLJ, Andi darusallam Tabusala, waktu lalu saat jumpa pers di Juanda, Sidoarjo.
KNV merupakan bentuk Relokasi yang ditawarkan oleh MLJ untuk warga terdampak lumpur namun tawaran ini bukan hanya untuk warga korban Lumpur namun bagi seluruh warga yang tertarik untuk menempati daerah ini.
“ kita seperti Developer lainnya, kita gunakan system jual beli, tapi warga korban lumpur diprioritaskan,” terang Andi.
Adanya tawaran ini memunculkan respon yang beragam dari warga seperti Asrori warga Kedung Bendo yang masih belum bisa menentukan setuju tidaknya relokasi karena belum mengetahui bentuk dan tempatnya.
“ jika cocok saya akan ambil,” terangnya. Terkait adanya Observasi Asrori sangat setuju dan antusias akan ikut Rombongan yang akan menuju ke Sukodono tersebut.
“ Meski bentuk belum ada yang penting tempatnya strategis nggak,” tambahnya.
Sedangkan Maket KNV yang nantinya digunakan untuk rumah contoh agar warga tahu bagaimana bentuknya akan di launching pada pertengahan Desember nanti.




Bisnis di Sidoarjo masih bagus
Ditulis Oleh dad
Rabu, 28 November 2007

Sidoarjo- Luapan lumpur yang terus menerus bergelora tidak menyurutkan Bisnis di Sidoarjo, Bisnis Properti diperkirakan masih bagus khususnya dikawasan Sukodono yang nantinya digunakan untuk pembangunan KNV (Kahuripan Nirwana Vilage)
"Menurut hitungan kami bisnis perumahan di Sidoarjo masih bagus dan kami akan mengembangkan kawasan perumahan, terutama di daerah Sukodono," ujar Direktur PT Wahana Artha Raya (PT WAR) Yusuf Martak, Rabu (28/11/2007).

Dikawasan KNV itunantinya dibangun 5000 rumah dilahan 300 hektar, dengan fasilitas yang sangat komplit, dan diuntukkan untuk umum, bukan hanya untuk warga terdampak lumpur Sidoarjo.
“ kawasan ini nanti akan dikembangkan menjadi 700 hektar, dan menajdi kawasan yang mandiri” terang Yusuf.
Pembangunan dikawasan di Sidoarjo ini juga memberikan solusi untuk pembangunan perekonomian dan juga menata kembali tatanan sosial khususnya di kawasan Poong yang terkena damapak luapaan lumpur Sidoarjo

Konsep Sidoarjo Baru Terus Dimatangkan Grup Bakrie


Laporan Wartawan Kompas Antonius Ponco A

SIDOARJO,KOMPAS - Konsep Sidoarjo Baru dengan nama Kahuripan Nirwana Village terus dimatangkan oleh Grup Bakrie. Kawasan yang berlokasi sekitar lima kilometer dari Surabaya ini nantinya diperuntukkan bagi korban lumpur yang mau direlokasi.
Vice President PT Minarak Lapindo Jaya, Andi Darussalam Tabusalla, Rabu (13/6), menunjukkan gambar maket dari kompleks Kahuripan Nirwana Village ini di gedung eks Bank Tabungan Pensiunan Nasional di Sidoarjo. Namun dia tidak menyebutkan luas dari kompleks ini.
Dia hanya menjelaskan di lokasi ini akan ada lahan sawah untuk warga bekerja, tempat usaha kecil dan menengah, industri, sekolah, waterpark, dan lapangan golf.
Selain untuk korban lumpur yang mau direlokasi, rumah-rumah di sana akan dijual ke masyarakat umum. Pembuatan kawasan di Sidoarjo ini sekaligus pengembangan bisnis dari Bakrie Land Development di Jawa Timur. Selama ini Bakrie Land Development hanya membuat properti di Jakarta dan Bali.
"Nantinya kami mempersilakan korban lumpur untuk memilih, kalau mau direlokasi ke tempat ini, PT Minarak akan pesan tempat kepada pengembangnya PT Wahana Artha Raya yang merupakan anak perusahaan Bakrie Land Development," kata Andi Darussalam.
Adapun maket asli dari Kahuripan Nirwana Village akan ditunjukkan kepada publik dalam waktu satu bulan ini. Penunjukan maket asli setelah PT Wahana Artha Raya membebaskan lahan untuk kompleks tersebut seluas 75 persen dari total kebutuhan lahan. Saat ini yang dibebaskan baru sekitar 50 persen.




3 komentar:

nh wibowo mengatakan...

Kalau yg di publikasikan itu benar, hal tsb sangat membantu para korban lumpur, terutama sekali warga PerumTAS yg memang tujuan akhirnya adalah membeli tempat tinggal baru di wilayah Sidoarjo.
Tapi masalahnya bahwa Minarak/Lapindo terlalu sering mengobral janji kosong dan bohong.

A'akim mengatakan...

Betul Bung Lapindo kurang cepat bereaksi hanya obral Omongan saja.
Kenyataannya sampai saat ini masih belum jelas mending cari rumah sendiri aja menurut selera masing2.
Tolong MLJ segera ganti 80%nya.

Defrindra Anugrah Perdana mengatakan...

Lapindo harus adil kalau yang memilih relokasi sudah dikembalikan sisa 80% setelah dipotong harga rumah, yang minta cash & carry juga harus dibayar juga 80%nya.
Relokasi banyak pihak yang ikut menikmati hak korban lumpur termasuk pemerintah sidoarjo utamanya.
Bagi koordinator relokasi semoga hidupmu sengsara karena makan uang korban lumpur (1 orang yg berhasil dibujuk dapat imbalan Rp. 4 juta rupiah, kalau 500 orang = 2 millyard apalagi mantan ketua RW15 itu kan bukan penduduk perumtas dia itu kontrak) enak dong.