08 Oktober 2008

BPLS Lamban Tangani Kali Porong

BPLS Lamban Tangani Kali Porong
Ditulis Oleh ty
Rabu, 08 Oktober 2008


Sidoarjo - Tingginya endapan lumpur di Kali Porong membuat anggota dewan gerah. Mereka menuding kinerja Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) lamban.




Ketua Pansus Lumpur DPRD, Maimun Sirodj, kemarin mengatakan harusnya BPLS mengantisipasi sedini mungkin agar endapan Lumpur di Kali Porong tidak seperti sekarang ini. BPLS, harusnya sudah memperkirakan endap­an pembuangan lumpur tidak segera dikeruk maka akan mendangkalkan Kali Porong.

"BPLS kan sudah diberi dana untuk menangani masalah Lumpur. Harusnya sebelum Lumpur mengendap sudah dilakukan pengerukan agar tidak sampai seperti sekarang ini," ujarnya.

Maimun menambahkan, endapan Lumpur di Kali Po­rong sudah sangat memprihatinkan. Bukan hanya menutupi permukaan sungai, tapi Lumpur sudah mengeras. Meski digelontor sekalipun kalau kondisi Lumpur sudah mengeras sangat sulit.

Kini endapan Lumpur di Kali Porong menjadi ancaman baru bagi warga yang tinggal di sepanjang sungai yang membelah Sidoarjo dan Pasuruan itu. Sebab, lanjut politikus dari PKB itu, jika hujan turun dikhawatirkan air akan meluap dan membanjiri pemukiman warga.

"Kalau permukaan su­ngai sudah tertutup Lumpur, saat hujan air akan meluap. Tidak salah kalau warga memprotes endapan Lum­pur dan minta segera dilaku­kan normalisasi Kali Porong," ujar Maimun.

Meski saat ini pem­buangan Lumpur ke Kali Po­rong sudah dihentikan, lan­jut dia, endapan Lumpur belum sepenuhnya dikeruk. Sehingga, hanya bagian.sebelah selatan sisi Kali Porong yang bisa dilewati arus air.

Sujat Wiseso, pengawas normalisasi Kali Porong me­ngatakan, endapan Lumpur di Kali Porong dikarenakan kurangnya air untuk menggelontor Lumpur. Meski demikian, pihaknya tetap mengeruk Lumpur terutama di sisi selatan agar ada alur air.

"Nanti kalau hujan turun, Lumpur akan tergerus air. Apalagi sudah ada alur air di sisi selatan. Kendalanya, saat ini tidak ada air untuk menggelontor endapan lumpur, sehingga kita hanya mengandalkan pengerukan," urai Sujat.

Tidak ada komentar: