05 Mei 2008

Semburan Baru di Siring Barat

Semburan Baru di Siring Barat

Saturday, 03 May 2008
SIDOARJO - SURYA-Setelah gas metan serta belum tuntasnya permasalahan ganti rugi terkait dampak lumpur Lapindo, kini warga Siring Barat Kecamatan Porong, kembali dibuat resah dengan munculnya semburan lumpur di antara pemukiman warga di wilayah RT12 RW2. Selain menimbulkan bau menyengat, semburan yang muncul di lahan kosong yang letaknya dempet dengan dinding rumah Mianah tersebut, juga mengeluarkan kandungan lumpur.
Sebelumnya, di lokasi tersebut memang banyak terlihat bubble (gelembung) yang muncul. Hingga Jumat (9/5), Mianah masih tampak bingung. Matanya masih tampak sembab, bekas menangis. “Saya takut, saya mau kontrak saja. Tapi bingung, tidak mempunyai uang,” ujarnya.

Munculnya semburan baru tersebut, terjadi ketika warga Siring Barat kedatangan tamu istimewa, yaitu Komnas HAM untuk melihat kondisi warga.

Saat itu, kata Mianah, warga ingin menunjukkan kepada rombongan jika di Siring Barat merupakan kawasan yang rawan terhadap semburan lumpur dan gas berbahaya. “Semula, warga ingin menunjukkan kepada rombongan dengan menyulut bubble, tapi api yang menyala malah membesar sehingga menimbulkan semburan lumpur seperti ini,” terangnya.

Makin lama semburan itu makin membesar, hingga kini semburan itu mencapai ketinggian sekitar 50 cm. Sedangkan lumpur juga meluber, memenuhi lahan kosong itu.

Hasil kerja tim pemantau dan analisa gas berbahaya PT Fergaco, menyebutkan Jumat (2/5) pukul 09.00 WIB, kandungan Hidrocarbon (HC) atau gas mudah terbakar sekitar 10 persen. “Sebelumnya sampai 35 - 67 persen, kandungan HC itu menurun karena terbawa angin di sekitar lokasi,” terang Dodie Ernawan, dari PT Fergaco.

Selain itu, petugas dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) kemarin juga mengambil sampel air. Lumpur dan emisi (gas) yang keluar dari semburan baru di Siring Barat. Menurut seorang petugas, sampel tersebut nantinya akan diteliti sebagai pertimbangan untuk memutuskan kejadian tersebut biasa atau kejadian luar biasa.

Sebelumnya di kawasan Siring Barat lainnya, juga muncul semburan lumpur di dalam pabrik baja. Semburan yang berdiameter lebih besar itu, juga telah mengalami penuruna tanah hingga dua meter, selain bau menyengat apabila berada didekat lokasi semburan.
Bupati Win Hendrarso yang menyempatkan berkunjung ke lokasi semburan baru, mengatakan saat ini tim independen sudah berjalan untuk mendata sembilan desa yang diajukan masuk peta area terdampak. “Setidaknya dengan adanya semburan baru ini menambah bukti, untuk merekomendasi kawasan ini masuk peta area terdampak,” paparnya, Jumat (2/5) siang. iit

Tidak ada komentar: