Thursday, 29 May 2008 | |
SIDOARJO - SURYA-Pembayaran perdana 80 persen, yang dilakukan PT MLJ di bekas kantor BTPN Jalan Sultan Agung, Sidoarjo, Rabu (28/5), dinilai anggota DPR RI Ario Wijanarko, kurang persiapan. Menurutnya, sosialisasi yang dilakukan ke warga tidak optimal. “Masih ada warga yang harus bolak-balik karena kurang administrasi, harusnya sosialisasi sudah dilakukan hingga warga tinggal tanda tangan saja,” ujarnya yang sengaja mengawasi proses pembayaran tersebut. Dikatakan Ario, dalam sehari kemarin, hanya 25 berkas saja yang diselesaikan. Seharusnya, kata Ario, berkas yang digarap lebih banyak sehingga lebih baik. “Jumlah yang direalisasi di luar estimasi, sedikit sekali dari korban lumpur yang menunggu pembayaran 80 persen,” tambahnya. Selain mengawasi, putra mantan Walikota Surabya (Alm) Sunarto Sumoprawiro ini ikut mendampingi korban. “Kalau ibu atau bapak ada yang tidak mengerti, silakan tanya sejelas-jelasnya. Jangan asal tanda tangan saja” pesan Ario kepada warga. Katjung Bin Ajis 73, yang datang bersama istrinya Rahayu 61, mengaku kecewa lantaran dari empat berkas ternyata hanya satu berkas saja yang terealisasikan. “Dulu empat berkas ini dibayar bersamaan, sekarang kok hanya satu berkas saja yang akan dibayar,” katanya. Berkas yang siap bayar milik Katjung itu, lahan sawah yang bersertifikat nilainya sekitar Rp 68 juta. Sedang tiga berkas lainnya, adalah lahan yang di atasnya berdiri bangunan. Vice Presiden MLJ Andi Darusalam Tabusalla, menjelaskan, pembayaran dari korban lumpur ini sudah ada waktunya masing masing. Sehingga pihaknya tidak dapat menarget, setiap hari harus dibayar sekian berkas. Terkait korban lumpur yang non sertifikat, dan sudah jatuh tempo untuk dibayar 80 persen, pihak MLJ sudah menyiapkan solusi dengan resettlement. “Tapi jika ada yang masih menolak resettlement, MLJ akan terus melakukan sosialisasi karena sampai sekarang upaya ini merupakan jalan keluar terbaik bagi warga korban lumpur yang non sertifikat,” ujarnya. iit |
30 Mei 2008
PT. MLJ Kurang Persiapan
PT. MLJ Kurang Persiapan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar