25 Maret 2008

Warga Pindah Makam Takut Terendam Lumpur

Warga Pindah Makam Takut Terendam Lumpur

Monday, 24 March 2008
Sidoarjo - Surya-Nasib warga korban lumpur asal Desa Besuki Kecamatan Jabon, kini semakin merana. Setelah harta bendanya diterjang lumpur Lapindo, kini mereka resah karena makam leluhurnya juga terancam amblas akibat direndam lumpur. Sejumlah warga, kini sibuk memindahkan jasad keluarganya yang semula dimakamkan di kompleks pemakaman Dusun Ginonjo Desa Besuki Jabon. Karena kompleks pemakaman ini, sudah masuk dalam peta terdampak, dan akan dijadikan kolam penampungan lumpur.
Saat ini, lokasi kompleks makam tersebut masih aman dari terjangan lumpur, karena jaraknya sekitar 300 meter dari tanggul terdekat di Desa Besuki.

Sebelumnya, makam Desa Siring Kecamatan Porong, yang sudah ditenggelamkan lumpur panas, sebagian ahli waris juga pernah membongkar makam dan memindahkan ke makam yang lebih aman. Namun, banyak juga ahli waris yang membiarkan makamnya hilang ditelan lumpur panas.
Salah satu warga yang kini sibuk memindahkan jasad keluarganya di Makam Dusun Ginonjo Desa Besuki, adalah

H Mukan, warga Desa Trompoasri Kecamatan Jabon.
Menurutnya, ia sengaja memindahkan sejumlah jasad keluarganya telah dikubur puluhan tahun dari terjangan
lumpur, agar anak cucunya kelak selalu mengingat dan tahu keberadaan makam leluhurnya. “Agar anak cucu kami tahu keberadaan leluhur dan kerabatnya yang telah meninggal,” kata H Mukan kemarin.

Untuk membongkar sekaligus memindah lima makam keluarganya, H Mukan mengaku telah mengeluarkan dana Rp 11 juta. Ke lima jasad leluhurnya tersebut, dipindah ke makam Dusun Dekaton Desa Kedungcangkring Selatan, Jabon.
Lima makam keluarganya itu adalah, Mbah Sariman yang telah dikubur Selama 36 tahun, Mbah Mariyam dikubur 30 tahun, Sanaji sudah dikubur 22 tahun Mulyati, dikubur 31 tahun (orang tua H Mukan), dan Sunarsih (kakak H Mukan) yang baru dikubur 3,5 tahun. iit

Tidak ada komentar: