28 Maret 2008

Semburan Baru Ambles 2 Meter

Semburan Baru Ambles 2 Meter

Friday, 28 March 2008
Sidoarjo - Surya-Warga Siring Barat kembali resah. Setelah kawasannya tidak masuk peta terdampak, kini semburan air bercampur lumpur dan bau gas yang menyengat, di sebuah pabrik diameternya semakin membesar. Bahkan, semburan air bercampur lumpur yang berjarak sekitar 1 kilometer dari pusat semburan itu, kabarnya sempat ambles sedalam 2 meter, Rabu (26/3) malam. "Kami sangat resah dengan kondisi ini, bahkan semburan baru itu ambles 2 meter," jelas Bambang Kuswanto, warga Siring Barat.

Warga yang mengetahui kondisi tersebut, kemarin siang berbondong-bondong ingin melihat semburan baru yang dapat dikatakan merupakan semburan terbesar kedua setelah semburan utama yang berada di Desa Renokenongo Kecamatan Porong.
Sejumlah warga yang ingin melihat langsung pusat semburan baru mengaku merasa mual, kepala pening dan menghirup bau gas yang menyengat. Padahal, mereka berada di sana hanya sekitar 10 menit.

Sebelumnya pihak PT Fergaco, yang melakukan pengukurann gas di semburan tersebut, mendapatkan kandungan LEL (Low Eksplosif Limit) mencapai 72 persen.
Namun karena lokasinya di tempat terbuka membuat kandungan gas tersebut dapat segera netral. ”Kalau lumpur yang keluar itu karena gerusan dari semburan air, yang mengenai susunan batuan lempung, hingga keluar ke permukaan,” kata seorang petugas Fergaco.

Pihak Fergaco, mencoba untuk mengalirkan air lumpur tersebut ke saluran yang berada di sekitar pabrik. Serta membuat bendungan dari karung-karung pasir, agar aliran lumpur tidak meluber ke tempat lainnya.
Indrayani, warga Siring Barat dengan isak tangis mengatakan, semburan baru yang berada di salah satu pabrik itu sangat besar, dan sudah mengeluarkan lumpur. "Semburan ini sangat besar, baunya menyengat sekali," katanya.
Sebelumnya semburan baru itu, kata Edi, warga Siring Barat lainnya, hanya mengeluarkan air dan berdiameter sekitar 2 meter. Namun sekarang, selain air semburan juga mengeluarkan lumpur dan serta bau gas yang menyegat. Diameter semburannya juga bertambah besar, sekitar 10 meter. "Dulu hanya air saja, terus keluar lumpur bentuknya gumpalan dan sekarang bertambah besar," terangnya.
Bambang Kuswanto menambahkan melihat kondisi kawasan Siring Barat yang makin tidak layak huni, pihaknya meminta agar tim gabungan dari Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), PU Pemprov Jatim benar-benar memperhatikan kawasan tersebut. "Dengan kondisi seperti ini, masak kami tetap harus tinggal di lingkungan ini," katanya. iit

Tidak ada komentar: