06 Juni 2008

Tiga Desa di Relokasi

Tiga Desa di Relokasi

Wednesday, 04 June 2008
Sidoarjo - Surya-Menteri Pekerjaan Umum, yang juga bertindak sebagai Ketua Dewan Pengarah BPLS, Djoko Krimanto memastikan sembilan RT di tiga desa sebelah barat rel kereta api Porong, akan direlokasi. Tiga desa tersebut adalah Desa Siring Barat, Jatirejo Barat dan Desa Mindi.
“Tinggal tunggu jawaban Presiden, kalau disetujui segera dibuat anggarannya dari APBN,” tegas Djoko Kirmanto usai soft opening Asrama Mahasiswa ITS Surabaya, Selasa (3/6).
Djoko tidak menyebutkan secara pasti, anggaran yang disediakan, namun pihaknya memastikan angkanya mencapai puluhan miliar rupiah.

Ditambahkan Djoko, ketiga desa tersebut memang tidak termasuk dalam peta terdampak Perpres 14/2007. Maka, harus ada peraturan baru yang dibuat.
Warga yang direlokasi, jumlahnya mencapai ratusan kepala keluarga. “Tempat relokasi masih di sekitar Sidoarjo,” tegas Djoko.

Sementara itu, tanggul cincin di pusat semburan sisi Barat, jebol selebar enam meter, Selasa (3/6). Akibatnya, lumpur panas dari pusat semburan mengalir ke kolam penampungan (pond) Desa Siring dan Kedungbendo. Jebolnya tanggul tersebut, diduga karena kawasan di pusat semburan terjadi subsidence (penurunan tanah).

Bersamaan dengan itu, warga Desa Besuki Kecamatan Jabon, sengaja menutup jalan alternatif yang biasa dilalui truk sirtu dengan sirtu.
Aksi blokade itu, dilakukan warga untuk meminta perhatian dan kejelasan dari pemerintah terkait pembayaran ganti rugi aset warga Desa Besuki yang terdampak lumpur.

“Kami meminta perhatian pemerintah, untuk secepatnya membayar ganti rugi yang sampai saat ini belum ada kejelasan,” kata Mursyid, salah satu perwakilan warga Besuki.
Humas BPLS Akhmad Zulkarnain mengakui, tanggul tersebut diketahui jebol Senin (2/6) malam. Namun upaya perbaikan baru dapat dilakukan esok harinya. Sebelumnya, tanggul tersebut sudah terlihat retak. Saat petugas membenahi, ternyata keretakan mulai merembet hingga tanggul tersebut jebol selebar 6 meter. “Kami masih lakukan perbaikan, kondisi aliran lumpurnya cukup deras,” terangnya. iit/ida

Tidak ada komentar: