10 Juni 2008

Tanggul 44 Jebol

Tanggul 44 Jebol
Monday, 09 June 2008
Sidoarjo - Surya-Karena terjadi penurunan permukaan tanah (subsidence), tanggul di titik 44 jebol selebar 10 meter, Minggu (8/6) pukul 12.30 WIB. Selain itu, dinding tanggul utama juga retak-retak.
Humas BPLS, Achmad Zulkarnaen mengakui jika di sekitar tanggul pusat semburan terlihat retakan-retakan akibat subsidence. "Dari hasil pengukuran, penurunan mulai terlihat sebulan terakhir, setiap minggu penurunan mencapai 2 meter," tuturnya saat memantau lokasi semburan di Desa Renokenongo, Minggu (8/6).

Diungkapkan, selain penurunan tanah penyebab jebolnya tanggult ersebut karena kurang berfungsinya dua pompa buster yang dipasang untuk mengalirkan lumpur ke Kali Porong. Saat ini, ada dua pompa buster di dekat titik 44 yang tersumbat sand bag (kantung pasir). Sehingga lumpur tak bisa keluar, bahkan semakin membebani tanggul di titik tersebut.

"Tersumbatnya Minggu (8/6) dini hari, lumpur yang keluar dari semburan kemudian naik ke atas tanggul sehingga terjadi overtopping (meluber). Setelah terjadi luberan, setengah jam kemudian tanggul mulai tergerus hingga jebol," paparnya.

Sebenarnya, begitu pompa buster tersumbat, pihak BPLS sudah mengantisipasi dengan meninggikan tanggul. Namun karena elevasi lumpur sangat cepat, tanggul ternyata jebol lebih dulu. "Kalau dihitung volume lumpur, maka rata-rata keluarnya per hari mencapai 100.000 m3.

Tanggul jebol itu bisa ditutup paling tidak 2-3 hari," tukasnya.
Setelah tanggul jebol, luberan lumpur langsung mengarah ke Desa Siring dan Perumtas I. Hanya saja, meski luberan lumpur cukup deras, namun lumpur itu bisa ditampung di kolam penampungan (pond) di bekas Perumtas. "Di sekitar tanggul utama ada 120 ha pond, yang bisa menampung luberan lumpur tersebut," katanya. sda

1 komentar:

Momentum Risalah Wapres 24 April 2007 mengatakan...

Itu menandakan krn masih ada 44 dari 45 Warga yang berjuang MENEGAKKAN KOMITMENT PEMNYELESAIAN BAGI SELURUH KORBAN LUMPUR DALAM menuntut HAK-HAKNYA yang sudah di tenggelamkan Oleh Lumpur Panas.