12 September 2008

Warga Protes Pembuangan Lumpur

Warga Protes Pembuangan Lumpur

Thursday, 11 September 2008
Sidoarjo - Surya-Sedikitnya 300 warga dari Desa Jemirahan, Balongtani, dan Pejarakan Kecamatan Jabon, memprotes pembuangan lumpur panas ke Kali Porong, di atas jembatan Besuki tol Porong, Rabu (10/9). Alasan warga, selain endapan lumpur di Kali Porong sangat tinggi, sebentar lagi menjelang musim hujan. “Kami tidak ingin rumah kami kebanjiran karena Kali Porong dipenuhi lumpur,” kata Khosin, seorang warga saat berunjukrasa.

Setelah puas berorasi, warga bergerak ke lokasi rumah pembuangan lumpur di Desa Pejarakan. Rencananya, mereka akan menghentikan pompa lumpur yang mengalirkan lumpur panas dari spill way ke Kali Porong. Namun rencana itu, berhasil dicegah aparat kepolisian yang sudah mengantisipasi rencana tersebut.

“Kami minta pembuangan lumpur ke Kali Porong dihentikan dulu, kami tidak mau kawasan kami banjir, karena air tidak bisa mengalir ke Kali Porong akibat terhalang lumpur,” tegas Khosim.
Sebenarnya, aksi melarang BPLS membuang lumpur panas ke Kali Porong sudah beberapa kali dilakukan warga. Namun karena kondisi kolam penampungan (pond) yang saat ini penuh, BPLS terpaksa tetap mengalirkan lumpur panas ke Kali Porong.

Kepala BPLS Sunarso menjelaskan, pembuangan lumpur ke Kali Porong adalah tanggung jawab Lapindo. “Tugas BPLS adalah penguatan tanggul, dan normalisasi Kali Porong,” ujarnya.
Menurutnya, sejumlah lahan di kawasan Renokenongo dapat dilakukan penanggulan, dan lumpur bisa diarahkan ke sana. Namun saat ini, pembuatan kolam lumpur di Renokenongo terganjal masalah pembayaran ganti rugi.
“Jika lahan warga di Desa renokenongo sudah dibebaskan dan dibayar, lumpur bisa dibuang ke sana. Tapi karena Lapindo belum menyelesaikan pembayaran ganti rugi untuk Renokenongo, imbasnya lumpur tak bisa dibuang ke sana,” ujarnya. iit

Tidak ada komentar: