02 September 2008

Kolam Lumpur Makin Kritis

Kolam Lumpur Makin Kritis
Tuesday, 02 September 2008
Sidoarjo - Surya-Kolam penampungan lumpur (pond), di sekitar semburan lumpur makin kritis. Diprediksi, pond tersebut hanya mampu menampung luberan lumpur tak kurang dari sembilan hari. “Kalau hitungan secara matematis, hanya mampu bertahan sembilan hari, tapi bisa juga tak sampai,” terang Humas BPLS Achmad Zulkarnain, Senin (1/9).

Kritisnya pond tersebut, menyusul terhentinya pembuangan lumpur panas ke Kali Porong, yang disebabkan keresahan warga yang berada di sepanjang aliran Kali Porong.

Karena lumpur panas tidak mengalir ke Kali Porong, lumpur dialirkan ke pond di sebelah Utara pusat semburan, yang kini kondisinya makin hari makin penuh. Jalan satu-satunya adalah membuang lumpur ke pond di Desa Renokenongo Kecamatan Porong.

Namun lagi-lagi pembuangan lumpur ini juga tak bisa dilakukan, lantaran kata Zulkarnain, sebagian besar lahan aset milik korban lumpur yang akan dijadikan pond tersebut belum terbayar. “Lahan tersebut milik warga yang belum terbayar, jadi kami tak bisa membuang lumpur ke pond di Desa Renokenongo itu,” lanjut Zulkarnain.

Pond lainnya yang dapat dijadikan alternatif, adalah lahan di Desa Kedungbendo dan Desa Mindi. Tapi dalam waktu dekat, pihaknya tidak berani mengalirkan lumpur panas ke kawasan tersebut.
Alasannya di lahan Desa Kedungbendo Kecamatan Tanggulangin, banyak korban lumpur yang belum dibayar 20 persennya, sementara di Desa Mindi, sebagian kawasannya tidak masuk dalam peta area terdampak.
Kondisi paling jelek, bila musim hujan tiba sementara pond belum bisa dipakai, maka luberan air akan menggenang. “Kami khawatir, bukan hanya kawasan yang belum terbayar saja yang tergenang, tapi bisa saja rel KA dan jalan Raya Porong juga tergenang,” urainya.
Untung saja, kata Zulkarnain, dalam beberapa hari terakhir debit dari lumpur yang keluar dari pusat semburan tidak begitu banyak. “Ada penurunan debit lumpur dalam tiga hari terakhir ini, mudah-mudahan terus mengecil semburan lumpurnya,” lanjut Zulkarnain.
Sebelumnya, endapan lumpur panas di Kali Porong yang menyebabkan lumpur tak bisa mengalir ke Kali Porong itu juga menjadi sorotan sejumlah kalangan. Mulai dari anggota DPRD Jatim hingga terakhir kemarin anggota DPR RI dari FKB Aryo Wijanarko yang datang ke Kali Porong untuk memantau endapan lumpur di Kali Porong itu. iit

Tidak ada komentar: