Sekolah Korban Lumpur Pusing Cari Kontrakan
15/09/2008 | 10:00:18
Wiwit Purwanto
Sidoarjo - Pengurus Sekolah Madrasah Kholid Bin Walid di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo yang digenangi lumpur panas kini berpikir keras mendapatkan kelas baru bagi anak-anak madrasah ini.
“Kami sangat membutuhkan ruang kelas untuk kegiatan belajar-mengajar siswa kami,” ungkap Ali Masad, kepala sekolah Madrasah Kholid Bin Walid, Minggu (14/9) kemarin.
Gedung yang sekarang dikepung tanggul kata Ali, sudah sangat tidak memungkinkan lagi untuk menimba ilmu bagi 150 siswa. Selain banyak peralatan sekolah yang rusak suasana belajar mengajar juga terancam dengan genangan air. Ironsinya kata Ali, sampai sekarang belum ada perhatian dari pemerintah terkait kondisi sekolah tersebut.
Rencananya pihak sekolah akan mencari gedung kontrakan untuk menampung siswa, agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. “Inginnya kami mencari gedung kontrakan di wilayah yang aman dari jangakauan lumpur seperti di Desa Glagaharum, tapi kami masih bingung biayanya, ” terangnya.
Sekolah Yayasan Kholid bin Walid ini kata Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Achmad Zulkarnain, termasuk wilayah area peta terdampak lumpur panas. “Lapindo yang bertanggungjawab untuk penyelesaian ganti rugi, saat ini belum seluruh warga di desa itu mendapatkan ganti rugi, dan ada sebagian dari warga yang bertahan di wilayah tersebut menunggu ganti rugi,” paparnya
15 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar