27 Januari 2008

Tol Juanda Dibuka Maret 2008

Tol Juanda Dibuka Maret 2008

Friday, 25 January 2008
SIDOARJO - SURYA , Pembangunan jalur tol Simpang Susun (SS) Waru-Juanda akan dioperasikan pada Maret mendatang. Saat ini, proses pembangunan jalan yang menjadi bagian dari jalur lingkar timur (Midle East Ring Road-MERR) itu, sudah mencapai 97 persen. Saat ini, PT Hutama Karya (HK), kontraktor pelaksana proyek itu sedang menyiapkan kelengkapan fasilitas jalan, seperti pembangunan gerbang tol dan rambu lalu lintas pendukungnya.
Kepala Departemen Perencanaan PT Citra MargatamaSurabaya (CMS) Achmad Manaf mengatakan, pihaknya selaku penyelenggara pembangunan tol SS Waru-Juanda akan melengkapi jalur itu dengan empat titik gerbang tol.

Satu titik ada di Menanggal dengan satu gerbang dan pintu, kemudian di Berbek dua gerbang dengan tiga pintu, serta satu titik di Tambak Sumur dengan dua gerbang dan tiga pintu. “Satu lagi gerbang berada di Juanda dengan enam pintu keluar masuk,” kata Achmad Manaf kepada Surya, Kamis (24/1).

Sementara menyinggung tuntutan warga RW 06 Kelurahan Tambak Sumur, Waru, yang minta agar frontage road sisi selatan tol diperlebar, pihaknya akan memenuhi, meski tidak seluruhnya. Sebab, lebar ruas jalan yang ada sekarang, sudah sesuai dengan desain lebar jalan yang ditentukan oleh proyek MERR lingkar dalam, yakni 7 meter. Lebar itu terdiri 6,5 meter untuk ruas jalan, plus untuk bahu jalan 0,5 meter. “Jadi totalnya hanya sekitar 7 meter,” kata Manaf.

Penetapan desain lebar ruas jalan itu, juga disesuaikan kepadatan kendaraan yang melintas di kawasan tersebut. Dengan lebar 7 meter, kapasitas kepadatan kendaraan sebanyak 1.650 Satuan Mobil Penumpang (SMP) per jam. Sementara, dari hasil penghitungan yang dilakukan CMS, untuk Jalan Rungukt Menanggal saja, SMP-nya hanya 525 mobil per jam.
“Padahal itu jalan utama. Nah kalau frontage road ini kelasnya di bawah Jalan Rungkut Menanggal, otomatis SMP-nya kan lebih kecil. Sementara yang telah kita bangun, kapasitasnya jauh di atas SMP Rungkut Menanggal. Artinya, dengan lebar jalan yang ada sekarang, mestinya sudah cukup untuk menampung kendaraan yang ada,” urai Manaf.
Selain itu, dengan lebar ruas jalan yang sudah ada sekarang, semestinya sudah cukup dan tidak akan memicu kemacetan. Jika saat ini terasa sempit, lantaran di sepanjang jalur tersebut banyak rumah penduduk yang telah berubah menjadi toko dan tempat usaha lainnya. Yang jadi masalah, para pemilik usaha itu tidak melengkapi dengan tempat parker yang layak, sehingga para konsumen mereka banyak yang memarkir kendaraannya di badan jalan.
“Seharusnya mereka juga memikirkan lahan parkirnya, jadi ruas jalan untuk kepentingan umum ini tidak terganggu,” pungkasnya. tja

Tidak ada komentar: