27 Januari 2008

GAS LIAR DI DESA SIRING Dimanfaatkan untuk Memasak

GAS LIAR DI DESA SIRING Dimanfaatkan untuk Memasak

Friday, 25 January 2008
SIDOARJO, Petugas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), melarang warga menyalakan api atau memanfaatkan kandungan gas mudah terbakar yang keluar dari semburan baru. Namun justru warga nekat memanfaatkannya untuk memasak.
Kandungan gas liar yang mudah terbakar ini sudah lama keluar. Baunya sangat menyengat. Bahkan kalau pagi atau malam bau seperti gas elpiji itu menusuk hidung.
Kabar dari petugas BPLS yang memeriksa, semburan gas itu tidak berbahaya. Petugas akhirnya membiarkan begitu saja gas itu keluar. Padahal saat itu bau gas yang keluar dari keran air mengganggu kenyamanan penghuni rumah.
“Kok tidak apa-apa bagaimana, padahal baunya seperti ini,” ujar Hadiwiyanto, warga RT 03/RW 02, Siring Barat, Kamis (24/1).

Awalnya gas liar itu berasal dari semburan air yang tiba-tiba muncul dari bekas sumur bor dirumahnya. Lantaran tidak ada respon dan jalan keluar penanganan munculnya semburan gas mudah terbakar itu, Hadi dibantu saudaranya, mencoba mengalirkan gas tersebut melalui pipa. Kemudian pipa itu diberi keran untuk buka tutup, sekaligus dibuatkan jaringan. Sehingga hanya gasnya saja yang mengalir. Sedangkan airnya tertahan.

Gas yang keluar itu kemudian dialirkan ke sebuah kompor gas yang didesain khusus, agar api tetap nyala dengan stabil. Hasilnya kandungan gas liar itu dapat dimanfaatkan untuk memasak. Api yang dihasilkan cukup panas. Buktinya ketika dicoba untuk memasak air, hanya dalam waktu beberapa menit sudah mendidih. “Sangat panas apinya,” kata Hadi.
Apakah tidak berbahaya ? Ia mengakui sangat berbahaya. Karena kandungan gas mudah terbakar yang keluar dari dalam perut bumi itu tidak ada yang mengetahui betul seberapa besar kecilnya. Namun dari jaringan pipa yang dibuatnya, ditambah dua keran yang mengatur besar-kecilnya aliran, Hadi menilai sudah cukup aman.

Hanya saja dirinya belum berani meletakkan kompor gas dari semburan liar di rumahnya itu ke dalam ruangan. Ia meletakkan kompor tersebut di ruang terbuka. Alasannya kalau di ruang terbuka gas liar itu bisa cepat habis ke udara bebas.
Cara menghidupkan kompor gas dari semburan liar ini juga cukup mudah. Tinggal membuka keran yang ada di rangkaian pipa, selanjutnya disulut dengan korek api langsung menyala. Warna api merah kebiruan cukup membuat Hadi terhibur. Meski ia mengaku jika rumah dan lingkungannya saat ini benar-benar tidak layak lagi untuk ditempati

1 komentar:

Indonesian food mengatakan...

aku tidak bisa komentar apa apa