23 Januari 2008

Korban Lumpur Indent Rumah

Korban Lumpur Indent Rumah

Tuesday, 22 January 2008
Surabaya - Surya, Rumah siap huni yang ditawarkan PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) mendapat sambutan hangat dari warga Perum TAS I. Sekitar 500 warga korban lumpur bekas penghuni Perum TAS I mengantre untuk mendaftar untuk indent dalam ekspose di Hotel Shangri-La Surabaya, Senin (21/1). Komisaris PT MLJ Gesang Budiarso mengatakan, rumah yang disediakan untuk warga korban lumpur itu sedianya akan di-launching tanggal 10 Februari 2008. “Tetapi beberapa warga mendesak untuk segera dibuka pendaftaran. Ya, terpaksa kami layani,” ujar arek Klampis Ngasem ini.

Rumah yang ditawarkan terdiri atas tipe 36/90 hingga tipe 100/180 dengan harga Rp 117 juta - 220 juta. Khusus untuk warga korban lumpur, PT MLJ memberi subsidi hingga harga rumah lebih murah sekitar 25 persen. Rumah tersebut terletak di kawasan seluas 1.150 hektare di Kecamatan Sukodono dan Taman yang dibangun PT Wahana Artha Raya.

Selain mendapat potongan, warga korban lumpur juga mendapat kemudahan dalam pembayaran, yakni mereka tidak perlu membayar dengan uang rumah tersebut. “Warga bisa memperhitungkan dengan sisa ganti rugi 80 persen mereka. Jika nilai jual rumah lebih rendah dari sisa ganti rugi, kami akan memberi uang kembali,” tambah Direktur Operasional PT MLJ Bambang Prasetyo Widodo.

Warga juga tidak perlu menunggu jadwal pembayaran sisa ganti rugi yang direncanakan mulai Mei 2008. “Begitu mereka selesai akad jual beli rumah, dalam tempo paling lambat dua minggu kami akan mentransfer uang kelebihan dari sisa ganti rugi,” tutur Gesang Budiarso.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, Suharso yang ikut mengantre kemarin menuturkan, karena kemudahan-kemudahan itu, maka banyak warga tertarik mengambil rumah. Kelompoknya saja, terdapat sekitar 300 warga yang mendaftar. “Harganya juga menarik, karena lebih murah dari perumahan lain selevel,” ujar pria yang dulu kerap mengkoordinasi aksi warga korban lumpur itu.

Sunarto, mantan penghuni Perum TAS I blok D mengaku tertarik membeli karena harus mencari rumah untuk anaknya. Dia mengaku menurut perhitungan akan mendapat sisa pembayaran Rp 134 juta, sedangkan rumah yang akan dibelinya senilai Rp 80 juta, sehingga ada sisa yang bisa ditabungnya. “Uang muka yang saya terima tahun lalu sudah saya belikan rumah. Jadi dua rumah untuk dua anak saya,” ungkap lelaki yang kini mengontrak di Mojosari, Mojokerto itu.

Kendati demikian, tidak serta-merta yang datang langsung mengajukan pernyataan memesan rumah. Bambang, pensiunan karyawan Pengadilan Negeri Sidoarjo mengaku baru tahap melihat-lihat. “Kalau nanti cocok, ya saya akan ambil,” katanya sambil melihat maket rumah.
Menurut staf PT MLJ, kegiatan tersebut digelar mendadak. Mengingat banyaknya animo warga korban lumpur, pelayanan akan diperpanjang hingga hari ini (Selasa, 22/1). Namun PT MLJ hanya membatasi sekitar 3.000 unit saja untuk warga korbna lumpur. tug

Tidak ada komentar: