06 Oktober 2007

Rangkaian Kapal Keruk ke dua tiba di Porong

Laporan Wartawan Kompas Antonius Ponco A

KOMPAS/LAKSANA AGUNG SAPUTRA Lumpur panas di kolam penampungan di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

SIDOARJO, KOMPAS - Sementara kapal keruk pertama belum bisa dioperasikan, rangkaian kapal keruk kedua tiba di Porong, Sidoarjo, Jatim. Sama seperti kapal keruk pertama, kapal keruk kedua ini akan dipakai untuk mengeruk lumpur Lapindo yang dibuang dan mengendap di Sungai Porong.

Kepala Humas Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Lumpur di Sidoarjo, Achmad Zulkarnain, Jumat (5/10), mengatakan kapal keruk kedua yang memiliki kekuatan 675 tenaga kuda didatangkan dari Prigi, Tulungagung. Sama seperti kapal keruk yang pertama, kapal keruk kedua ini juga pernah dipakai pada tahun 1970-an untuk normalisasi Sungai Porong.

Rencananya rangkaian kapal keruk kedua ini akan dirakit dalam waktu tiga sampai empat hari. Setelah itu pengecekan mesin barulah kemudian dioperasikan. “Kemungkinan pengoperasian baru dilakukan setelah lebaran,” ungkapnya.

Adapun kapal keruk pertama yang didatangkan dari Wlingi, Blitar dan memiliki kekuatan 850 tenaga kuda sampai sekarang belum juga dioperasionalkan untuk mengeruk lumpur. Hal ini karena mesin kapal keruk yang masih bermasalah dan belum tersambungnya pipa yang dipakai untuk membuang lumpur.

Rencananya kapal keruk akan menyedot endapan lumpur di sungai dan menyalurkannya melalui pipa yang memanjang sekitar 500 meter ke bagian hilir Sungai Porong. Ujung dari pipa pembuang berdiameter 12 inch ini akan berada di bagian sungai di dekat jembatan bekas tol Porong-Gempol.

Lumpur yang disedot akan dibuang di bagian sungai itu dan menurut perhitungan BP BPLS jika lumpur dibuang di sana, lumpur akan terbawa ke laut oleh pasang air laut. Pasalnya air pasang laut akan sampai ke bagian sungai di dekat jembatan bekas tol Porong-Gempol.

Tidak ada komentar: