12 Juni 2009

Tergiur Uang Ganti Rugi Lapindo, Suami Dalangi Perampokan Istri

Tergiur Uang Ganti Rugi Lapindo, Suami Dalangi Perampokan Istri

Rabu, 10 Juni 2009 | 8:08 WIB | Posts by: Judi Prasetyo

SIDOARJO - SURYA-Ingin menguasai harta puluhan juta, dua orang kakak beradik ini bisa dibilang kompak. Keduanya merampok Kustina Kumalasari, 29, warga Bumi Mulyo, Candi, Sidoarjo. Dan ternyata perampokan itu atas suruhan atau skenario Suparman, yang tak lain suami korban, karena tergiur uang istri yang baru saja mendapatkan ganti rugi akibat lumpur Lapindo.

Sebagai ganjarannya, betis kakak beradik, Aspirin, 30, dan Bintoro, 19, warga Mojo Lengko, Paku Kunto, Sukorejo, Pasuruan, ini pun diberondong timah panas oleh anggota Reskrim Polres Sidoarjo, Selasa (9/6).

Aspirin ditembak betis kanannya, sedangkan Bintoro ditembak betis kirinya. Kedua tersangka dilumpuhkan dengan tembakan karena saat ditangkap di kawasan Sukorejo, keduanya berusaha melarikan diri.

Sementara dua teman tersangka yang ikut membantu perampokan, Asep dan Sokip, berhasil lolos saat digerebek di rumahnya di Sukorejo, dan kini dinyatakan buron. Sedangkan Suparman sebagai cucuk lampah juga masih buron.
Kasus perampokan di rumah Kustina Kumalasari itu terjadi 8 Januari 2008 lalu. Para pelaku berhasil membawa kabur seperangkat perhiasan emas, dua ponsel, dan uang tunai Rp 10 juta. Total kerugian mencapai Rp 50 juta.

Tersangka Aspirin menegaskan, dalang perampokan itu adalah Suparman. Ia bersama adik dan dua temannya disuruh menggarong rumahnya. Aspirin dan Suparman adalah satu komplotan yang sering cangkruk di Pandaan.

Mengapa Suparman tega mengorbankan istrinya? “Dia (Suparman) waktu itu bilang pada saya kalau dia punya istri yang kaya. Saya disuruh membobol rumahnya. Istri Suparman itu korban luapan lumpur Lapindo dan saat itu baru saja mendapat ganti rugi dari Lapindo,” tutur Aspirin menjelaskan motif perampokan yang dirancang Suparman itu.

Modus yang dilakukan Aspirin Cs adalah pura-pura bertamu ke rumah Kustina. Setelah dipersilakan masuk dan korban memberi suguhan teh, empat pelaku itu langsung menodongkan pisau ke tubuh korban. Perempuan itu pun digiring masuk ke kamar kemudian tangan dan kakinya diikat serta mulutnya diplester. Saat perampokan terjadi, Suparman tidak berada di rumah.

Barang berharga berupa uang, dua ponsel, dan seperangkat perhiasan emas (kalung, cincin, gelang, dan giwang) total senilai Rp 50 juta berhasil mereka bawa kabur. Puas menyatroni rumah korban, keempat pelaku kabur menggunakan dua sepeda motor ke arah Pasuruan.

Pascaperampokan itu, Aspirin kabur ke Semarang untuk menghilangkan jejak. “Saya baru pulang sekitar sebulan lalu, terus tertangkap,” tutur Aspirin.

Kasat Reskrim Polres Sidoarjo Iptu Agung Pribadi menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, Aspirin Cs kerap merampok di wilayah Pasuruan dan Sidoarjo. Caranya antara lain dengan memasang orang atau cucuk lampah yang tak jauh dari rumah calon korban.

“Mereka selalu memasang cucuk lampah yang tinggalnya tidak jauh dari rumah korban yang akan diincar,” ujar mantan Kasubnit Idik I Polwiltabes Surabaya ini. mif

Tidak ada komentar: