27 Maret 2008

Warga 9 DesaTuntut Masuk Peta Korban Lumpur dalam Dua Minggu

Warga 9 DesaTuntut Masuk Peta Korban Lumpur dalam Dua Minggu
Kamis, 27 Maret 2008 | 01:00 WIB

Sidoarjo, Kompas - Warga sembilan desa di Sidoarjo, Jawa Timur, yang menuntut dimasukkan dalam peta terdampak lumpur memberikan waktu satu hingga dua minggu kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memverifikasi kondisi wilayah yang terkena imbas lumpur Lapindo, Rabu (26/3). Warga mengancam akan memblokir lagi Jalan Raya Porong.

Sikap itu disampaikan Koordinator Tim 9, wakil warga, Bambang Kuswanto, Rabu, sehari setelah 18 wakil warga itu ditemui Gubernur Jatim Imam Utomo. Dicapai keputusan untuk menerjunkan tim investigasi dari Pemprov Jatim guna memverifikasi desa-desa yang terkena dampak dan patut diprioritaskan memperoleh ganti rugi.

”Untuk saat ini, Tim 9 menerima keputusan gubernur tersebut, tetapi kami memberikan waktu selama satu minggu. Paling lama dua minggu Tim Verifikasi harus menyelesaikan pekerjaannya,” ujar Bambang.

Selama dua pekan itu, kata Bambang, warga akan menunggu. ”Namun, jika dalam dua minggu tidak ada hasil, besar kemungkinan warga akan kecewa dan memutuskan untuk kembali berunjuk rasa,” katanya.

Warga Desa Siring Barat, Jatirejo Barat, Mindi, Ketapang, Glagaharum, Plumbon, Gedang, Pamotan, dan Gempolsari, yang wilayahnya berada di sekitar semburan lumpur Lapindo, resah karena tempat tinggal mereka berubah jadi tidak layak huni karena dampak ikutan lumpur Lapindo.

Saat ini di sekitar semburan lumpur muncul sejumlah fenomena rumah retak-retak, diduga akibat penurunan permukaan tanah (subsidence), air tanah yang berubah keruh, munculnya semburan gas bercampur air, dan gelembung-gelembung udara.

Wakil Bupati Sidoarjo Saiful Ilah meminta warga sabar menunggu hasil kerja Tim Investigasi bentukan pemprov. ”Untuk mendapatkan data yang akurat tentang dampak lumpur Lapindo di sembilan desa itu dibutuhkan proses tidak sebentar. Saya harap warga bersabar menunggu satu-dua minggu ini,” kata Saiful.

Diminta menunggu

Kepala Humas Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo Achmad Zulkarnain kemarin menyatakan akan membantu Tim Verifikasi sebatas memberikan data awal dan data pendukung. ”Mengenai data substansial seperti kualitas udara dan air, penurunan permukaan tanah, semburan gas dan air, serta gelembung-gelembung udara, Tim Verifikasi diharapkan menginvestigasi sendiri agar bisa mengetahui secara langsung masalahnya,” kata Zulkarnain. (A13)

Tidak ada komentar: