24 Maret 2008

Pompa Lumpur Rusak BPLS Rekom Spillway

Pompa Lumpur Rusak BPLS Rekom Spillway

Saturday, 22 March 2008
Sidoarjo - Surya-Setelah mangkrak selama enam bulan, saluran pembuangan lumpur (Spillway) di Desa Pejarakan Kecamatan Jabon, direkomendasi Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) agar kembali difungsikan. “Secara lisan kami sudah mengutarakan hal ini kepada Lapindo, agar spillway bisa difungsikan lagi, resminya nanti kami akan berkirim surat,” jelas Humas BPLS Akhmad Zulkarnain, Jumat (21/3).
Alasan untuk memfungsikan kembali spillway, kata Izul panggilan Akhmad Zulkarnain, karena lokasi kolam penampungan (pond) yang ada di sisi utara pusat semburan makin menumpuk.

Aliran lumpur panas yang sebelumnya diarahkan ke Utara, karena posisi tanggul di pusat semburan yang lebih rendah dari pond yang berada di sisi Selatan, menyebabkan lumpur tak bias diarahkan ke Selatan. Bahkan pihak BPLS harus membuat sudetan, agar lumpur dapat mengalir ke Utara.

Tapi dalam minggu -minggu terakhir, posisi tanggul di sisi Utara makin kritis karena ketinggian lumpur yang terus naik dan mendekati bibir tanggul. Akibatnya sudetan tersebut Jumat (21/3) ditutup lagi, dan lumpur diarahkan ke Selatan.
Menurutnya, kalau lumpur dibiarkan mengalir ke Utara tanpa terkontrol, kawasan Jalan Raya Porong dan Rel KA serta Desa Kedungbendo dan Gempolsari bisa terancam lumpur. “Apalagi hujan deras saat ini intensitasnya sedang naik,” ujar Izul.

Selain kondisi kolam penampungan, sejumlah pompa penyedot lumpur yang selama ini dioperasikan untuk mempompa lumpur dan membuangnya ke Kali Porong banyak yang berhenti beroperasi karena rusak.
Ia mencontohkan, tiga pompa penyedot lumpur yang berada di pond intake Desa Pejarakan, hanya satu saja yang beroperasi. Dua pompa lainnya rusak, sementara 7 pompa lainya yang berada disepanjang tanggul titik 35 - 41 dua diantaranya juga rusak. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat, spillway ini dapat kembali difungsikan untuk mengurangi beban yang ada di kolam penampungan,” lanjutnnya.
Selain mempersiapkan secara teknis beroperasinya spillway, nantinya di pond intake yang saat ini lumpurnya sudah mengering akan dibuat alur kanal sehingga lumpur panas dari pusat semburan dapat mengalir di pond tersebut.
Sebelumnya, Yuniwati Teryana Vice President PT Lapindo Brantas Inc, sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap pembuangan lumpur ke Kali Porong, sudah merencanakan untuk menyiapkan 20 pompa jenis slurry pump.
Pihaknya mengakui, upaya pembuangan lumpur melalui spillway yang menelan dana hingga Rp 35 miliar disiapkan oleh Timnas Penanggulangan Semburan Lumpur (TPSL), ternyata tidak dapat berjalan maksimal dan sering terkendala. Selain itu pembungan lumpur melalui spillway juga salah sasaran karena yang lebih banyak dibuang adalah airnya. iit

Tidak ada komentar: