02 Maret 2008

Muncul Semburan Baru Berlumpur Lokasi di Siring Barat

Muncul Semburan Baru Berlumpur Lokasi di Siring Barat

Saturday, 01 March 2008
Sidoarjo - Surya-Kawasan Desa Siring Barat yang tidak masuk dalam kawasan peta terdampak, ternyata berpotensi menjadi pusat semburan baru. Terbukti, dari hasil pendataan yang dilakukan warga setempat, Jumat (29/2), ditemukan adanya semburan bercampur lumpur yang diyakini besarnya hampir sama dengan pusat semburan Lapindo selama ini. Semburan baru bercampur lumpur tersebut, ditemukan warga sebanyak tiga titik, yang semuanya berada di dalam area perusahaan.

Menurut data warga, ada tiga perusahaan di wilayah Siring Barat yang diketahui mengeluarkan semburan air yang berasal dari sumur bor. Bahkan, kata salah satu warga, semburan air yang berada di salah satu pabrik tersebut sudah mengeluarkan lumpur. “Semburan air itu muncul dari sumur bor, saat itu juga keluar gumpalan-gumpalan tanah dari pipa sumur bor itu,” terang Edi, salah satu warga Siring Barat.

Semula semburan itu memang kecil, namun lama kelamaan semburannya semakin membesar dan melebar serta mengeluarkan lumpur. “Ini sepertinya semburan air yang paling besar, yang berada di kawasan pemukiman setelah semburan utama,” ujar warga lainnya.

Pihak perusahaan sudah mencoba mengalirkan air lumpur tersebut, ke saluran yang berada di sekitar pabrik dan membuat bendungan dari karung-karung berisi pasir agar aliran lumpur tidak meluber ke tempat lainnya.

Namun sayangnya, manajemen perusahaan terkesan tertutup dengan alasan dari dampak semburan air itu bisa mempengaruhi terhadap aktifitas bisnis perusahaan tersebut.
Usai melihat semburan air di sejumlah perusahaan, warga juga memperlihatkan sejumlah rumah yang sangat tidak layak dihuni karena mengalami retak dan hampir ambruk akibat subsidence (penurunan tanah). “Kami harus menyangga kuda-kuda rumah ini dengan kayu, kalau tidak sudah ambruk,” terang Ikhwan, warga RT02 RW01, Siring Barat.

Upaya penyelamatan diri warga Siring Barat ini, juga dilakukan dengan membuang gas yang mudah terbakar tersebut ke udara, dengan membuat instalasi pipa di sekitar rumahnya. “Kalau tidak dibuang ke udara, baunya sangat mengganggu dan rawan terbakar,” tambah Bambang.
Bahkan, kata Bambang, ibaratnya kawasan Siring Barat ini seperti neraka. “Bagaimana tidak seperti neraka, wong semua titik dapat mengeluarkan api,” ujarnya.

Sebelumnya pihak PT Fergaco, yang melakukan pengukurann gas di semburan air yang berada didalam pabrik, mendapatkan kandungan LEL (Low Eksplosif Limit) mencapai 72 persen. Tapi karena lokasinya yang berada di tempat terbuka, membuat kandungan gas tersebut dapat segera netral. ”Kalau lumpur yang keluar itu karena gerusan dari semburan air itu mengenai susunan batuan lempung, hingga keluar ke permukaan,” kata petugas Fergaco. iit

Tidak ada komentar: