25 Maret 2008

Hari Ini Porong Diblokade

Hari Ini Porong Diblokade

Monday, 24 March 2008
Sidoarjo - Surya-Jalan raya Porong, kembali akan diblokade warga dari 9 desa di Kecamatan Tanggulangin dan Porong, Senin (24/3). Aksi tersebut dilakukan warga, untuk menuntut agar wilayahnya masuk dalam peta terdampak seperti halnya warga korban lumpur yang sudah masuk peta. Aksi warga Porong ini, pernah dilakukan beberapa pekan lalu dengan tuntutan yang sama yakni agar wilayahnya masuk dalam peta terdampak.

Namun, dari usulan 11 desa agar masuk peta terdampak, pemerintah rupanya hanya mengabulkan tiga desa saja. Yakni Desa Besuki, Kedungcangkring dan Pejarakan Kecamatan Jabon. Sedang wilayah lainnya yang juga terdampak lumpur belum mendapat penanganan serius.

Aksi blokade yang akan dilakukan Senin (24/3), akan melibatkan ratusan warga dari Desa Gempolsari, Ketapang, Kedongbendo, Kalitengah Kecamatan Tanggulangin. Desa Mindi, Siring Barat, Jatirejo, Glagaharum, Plumbon Kecamatan Porong.
Bambang Kuswanto salah satu koordinator aksi dari Siring Barat, mengatakan untuk melakukan aksi ini pihaknya sudah mengirim surat pemberitahuan ke Polsek Tanggulangin dan Polsek Porong.

"Surat pemberitahuan sudah kami kirim, tinggal kegiatannya besok (hari ini)” jelas Bambang Kuswanto, Minggu (23/3) malam.
Menurut Bambang, bentuk aksi tersebut adalah dengan turun ke ruas Jl Porong, mulai di bawah bekas jembatan tol hingga Jembatan Porong. Nantinya, seluruh warga dari sembilan desa tersebut, akan melakukan aksi di wilayahnya sendiri-sendiri.

Ia mencontohkan, warga Siring Barat akan melakukan aksi dengan menutup Raya Porong di wilayah Desa Siring. Warga Desa Mindi, akan bergerak ke Selatan tujuannya menutup Jembatan Porong. "Kami turun jalan untuk menuntut hak kami sebagai korban lumpur, agar juga mendapat perhatian dari pemerintah," paparnya.

Suprapto, warga Desa Ketapang Kecamatan Tanggulangin menambahkan, dari pertemuan terakhir yang dilakukan Sabtu (22/3) malam, warga sudah komitmen untuk terus melakukan perjuangan agar wilayahnya masuk peta terdampak untuk mendapatkan ganti rugi.
"Kami sudah komitmen untuk terus berjuang, termasuk dengan melakukan aksi di Jalan Raya Porong, sampai tuntutan kami dipenuhi," kata Suprapto.

Ditanya sampai kapan aksi tersebut dilakukan, Bambang mengakui belum tahu sampai kapan aksi penutupan jalan dilakukan. "Kami ingin gubernur atau pejabat BPLS tahu kondisi kami, dan tuntutan kami dipenuhi," lanjutnya.
Sementara itu Kapolsek Tanggulangin AKP Samsul, yang dihubungi semalam mengakui, sudah menerima surat pemberitahuan terkait aksi yang akan dilakukan warga Porong. "Kami sudah menerima pemberitahuan itu dan sudah kami teruskan ke pejabat yang lebih atas, yang jelas dari kepolisian sudah siap untuk mengamankan jalannya aksi," terangnya. iit

Tidak ada komentar: