06 Februari 2008

Pemindahan Infrastruktur Terancam, Muncul 50 Semburan

Pemindahan Infrastruktur Terancam, Muncul 50 Semburan

Tuesday, 05 February 2008
SIDOARJO-SURYA, Semburan baru yang mengeluarkan gas mudah terbakar dengan low explosive limit (LEL) 20 hingga 30 persen muncul di Dusun Beringin, Desa Pamotan, Kecamatan Porong. Padahal, daerah itu berdekatan dengan kawasan yang bakal digunakan untuk relokasi atau pemidahan infrastruktur yang terdampak luapan lumpur Lapindo, seperti jalan raya, tol, dan rel kereta api. Menurut warga setempat, semburan itu muncul sejak Minggu (3/2) lalu. Namun kemarin semburan yang muncul di pekarangan milik H Kusri, bertambah banyak. Jumlahnya sekitar 50 titik.
Kejadian ini mengagetkan warga sekitar. Sebab, lokasinya berada di luar kawasan yang dinyatakan rawan subsidence (penurunan tanah) atau sekitar dua kilometer dari pusat semburan lumpur.

Petugas BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) dan pemantau gas berbahaya dari PT Fergaco sudah melihat lokasi munculnya semburan itu. Namun, petugas hanya sebatas melakukan pemeriksaan gas yang keluar, dan menghimbau agar warga tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan api. Bahkan kegiatan memasak di lokasi tersebut juga tidak diperbolehkan.
“Lokasi tersebut tak sampai satu kilometer dari lahan rencana relokasi. Itu yang membuat para pimpinan BPLS sekarang sedang melakukan pembahasan terkait hal ini,” terang Akhmad Zulkarnain, Humas BPLS, Senin (4/2).

Ia menuturkan jika terpaksa dilakukan pengkajian ulang untuk tempat relokasi, maka dibutuhkan waktu yang tidak pendek. Sebab saat ini proses relokasi infrastruktur tinggal melakukan pembayaran. “Bukan hanya harus memindah tujuan relokasi saja, namun banyak permasalahan baru yang akan makin kompleks,” tukasnya.
Menurut Akhmad Zulkarnain, di area rawan subsidence memang sangat logis muncul semburan baru akibat beban tanggul di sekitar pusat semburan dan terjadi tekanan pada lapisan tanah di bawahnya. “Tetapi, lokasi Desa Pamotan cukup jauh dari pusat semburan dan bukan kawasan rawan subsidence. BPLS menilai semburan baru ini luar biasa,” terangnya.

Dugaan sementara, lanjut Zulkarnain, semburan itu muncul karena rekahan dari dalam perut bumi yang semakin melebar, dan kecenderungannya ke arah barat.
Seperti diketahui, rencana relokasi infrastruktur Jalan Raya Porong, Jalan Tol dan Rel KA akan dibangun mulai dari exit Tol Porong, terus ke Wunut, Pamotan, Kesambi, Juwet Kenongo, Kelurahan Porong, dan Gempol (Pasuruan).
Sebelumnya lokasi tersebut sudah dinyatakan aman dan layak untuk lahan relokasi infrastruktur. Ternyata kemarin semburan baru bermunculan di Desa Pamotan, Kecamatan Porong - iit

Tidak ada komentar: